Geladi Hominisasi UNPAR

1. Apa yang Anda lakukan dalam proses Gladi?

Disaat saya menerima tugas Pra Gladi Hominisasi, saya langsung membuka tugas tersebut dan mengisi formulir untuk menjawab pertanyaan Pra Gladi, ada soal dimana kita harus tahu bahwa lagu kebangsaan kita yaitu "Indonesia Raya" mempunyai makna unik tersendiri dari setiap alinea dan baitnya, soal kedua kita diminta untuk menonton salah satu dari video yang diberikan dan menganalisis dari video tersebut.

Ini hal yang mungkin bisa menjadi pembelajaran karena biasanya manusia cenderung lebih menyukai hal hal yang berbau visual daripada tulisan dan biasanya manusia lebih memahaminya lebih mendalam. Lalu mendapat pertanyaan apa tantangan generasi muda di masa sekarang untuk mempertahankan budaya dan lingkungan Indonesia dan diminta beberapa contoh bukti konkret untuk mempertahankan budaya dan lingkungan Indonesia.Seteleh tugas pra gladi hominisasi selesai, saya pun mengikuti gladi hominisasi yang diselenggarakan hari Minggu, 23 Oktober 2022. 

Pertama tama kami para peserta dibagi ke dalam beberapa kelmpok dan diminta untuk mencari jurnal jurnal atau artikel yang berhubungan dengan tema dari tiap kelompok dan memahami isi dan makna dari jurnal dan artikel tersebut, lalu mempersiapkan tenaga untuk Gladi Hominisasi karena pada umumnya hari Minggu merupakan hari istirahat dan kebanyakan orang memilih untuk pergi berkumpul bersama keluarga atau teman atau pacar atau hanya sekedar memulihkan energi karena sudah beraktivitas dari hari Senin sampai Jumat, tapi kami para peserta menyempatkan sedikit waktunya di hari Minggu untuk mengikuti gladi.Lalu yang perlu dipersiapkan adalah energi untuk bersosialisasi karena di gladi hominisasi ini bukan hanya sekedar teman di satu jurusan tapi di beberapa jurusan dan bertemu dengan orang baru yang dimana itu akan menguras energi sosial kita.

2. Apa refleksi pengalaman Anda terkait geladi Hominisasi

Acaranya menarik, dimana para fasilitator mendampingi kami para peserta dengan baik dan juga ramah, walaupun ada beberapa fasilitator yang tegas, tapi kita dituntut untuk selalu disiplin dan selalu fokus akan suatu hal. Jujur ini merupakan pengalaman yang lumayan menarik, karena kami para peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok dan diminta untuk mendiskusikan tema yang sudah ditentukan, waktu diskusi hanya 50 menit dan dari 50 menit itu kami para peserta diajarkan untuk memanajemen waktu dengan baik. 

Lalu kami diminta untuk presentasi selama 4 menit, dari sini kami para peserta diminta untuk memperhitungkan waktu kami untuk presentasi dengan banyaknya orang di dalam satu kelompok tersebut, bagaimana kita menyampaikan materi dengan singkat dan padat namun jelas untuk para pendengar. Namun saya masih gugup dalam melakukan presentasi, karena saya takut kata kata yang saya ucapkan tidak begitu jelas kepada para pendengar dan takut ada kesalahan dalam berkata. 

Dari sini saya belajar bahwa rasa gugup pun terjadi pada semua orang dan bagaimana caranya kita harus berani untuk menatap mata para pendengar dan menyampaikan informasi dengan baik dan jelas. Namun saya masih merasa apa yang saya jelaskan masih bertele tele dan membuat orang bingung dengan apa yang saya sampaikan, sehingga saya seperti membuang buang waktu orang tersebut untuk mendengarkan saya dan membuang buang waktu berharga saya di depan orang banyak.

Dan saya diajarkan satu hal penting oleh Ibu Budi yaitu murah senyum, karena rata rata orang orang presentasi memiliki wajah yang datar dan tidak membangun suasana, dengan hanya tersenyum orang orang akan tertarik dengan presentasi yang diberikan dan mau mendengarkan sampai akhir.

3. Setelah mengikuti geladi Hominisasi, mengapa perlu kemampuan menggunakan logika dan bahasa sebagai warga negara?

Logika diperlukan karena ketika kita menyampaikan materi tapi materi itu tidak masuk akal dan melenceng dari fakta fakta, maka bisa dipastikan yang mendengarkan presentasi kita akan kebingungan dengan presentasi kita. Jika presentasi kita disampaikan secara masuk akal dan logis, maka orang lain akan lebih paham dan mengerti apa yang kita berikan kepada mereka. Pesan pesan yang mereka terima akan mudah tercerna di kepala mereka dan jika mereka mengerti, mereka akan membuat kesimpulan yang mana hampir mirip dengan penjelasan kita.