Mohon tunggu...
Laurencius Simanjuntak
Laurencius Simanjuntak Mohon Tunggu... -

Warga Bekasi. Komuter yang terbiasa pulang pagi ;)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Capres Teddy Bear

26 Maret 2014   18:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:26 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin bukan kebetulan boneka Teddy Bear itu ikut naik jet pribadi seorang calon presiden. Menurut sejarahnya, Teddy Bear memang berasal dari cerita seorang politikus. Dia adalah Theodore Roosevelt, Presiden ke-26 AS.

Ceritanya, saat sedang berburu di Negara Bagian Mississippi atas ajakan Gubernur Andrew H Longino, politikus Partai Republik itu kalah bersaing dengan para pemburu lain dalam rombongannya. Teddy, sapaan akrab Roosevelt, belum bisa menembak mati satu beruang pun.

Mungkin mirip dengan cerita Pasukan Katak – yang atas perintah Sudomo – menyelam untuk mengaitkan ikan di kail pancing Soeharto, anak buah Teddy juga merasa tidak enak kalau si bos pulang dengan tangan kosong. Maka diikatlah seekor beruang di sebuah pohon agar Presiden Teddy bisa leluasa menembaknya.

Akan tetapi, barangkali gengsi atau merasa kurang sportif, Teddy menolak membedil beruang itu. Cerita tersebut kemudian tersebar luas lantaran Clifford Berryman mengilustrasikannya lewat kartun politik di halaman depan The Washington Post pada 16 November 1902.

[caption id="attachment_300690" align="alignnone" width="450" caption="public domain"][/caption]

Dalam kartun di koran legendaris – yang kini dimiliki bos Amazon.com Jeff Bezos – itu, Berryman menggambarkan si beruang dengan sangat imut. Kartun itulah yang kemudian menginspirasi Morris Michtom membuat boneka imut yang diberi nama ‘Teddy Bear’, tentu atas izin sang presiden.

Begitulah asal usul Teddy Bear dalam latar politik AS, dari hobi maskulin berburu beruang seorang politikus, hingga berwujud boneka imut yang digandrungi para bocah perempuan.

Jadi, ketika capres di negeri nun jauh cuma dapat citra imut – atau mungkin feminim - dari boneka Teddy Bear yang dipeluknya, itu sudah takdir sejarah. Harus diakui, memang susah mengakali citra akibat boneka. Apalagi ada bumbu kisah lain di sekitarnya ;)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun