Mohon tunggu...
Gitskai
Gitskai Mohon Tunggu... -

suka cerita apa saja

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Remember: 12 May 1998

12 Mei 2011   05:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:48 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bahwa ternyata butuh lebih dari sekedar nyali dan nyawa untuk menyuarakan sesuatu,
tapi juga integritas ketika mendapatkan apa yang dimau.

Bahwa ternyata kebenaran itu hanyalah slogan berwarna abu yang bisa diciptakan dan lalu dilupakan.

Bahwa ternyata kemerdekaan adalah sikap, bukan keadaan, bukan pemberian.
Merdeka dari rasa takut, merdeka dari para pengecut.

Bahwa ternyata pergerakan kita adalah pedang bermata dua:
tanpa pengetahuan
tanpa kebijaksanaan

Dan sekarang ada di mana kita?
Masih gamang, kawan.
Kita lelah.
Saya?
Kalah.

Remember : 12 May 1998

_____________________

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun