Mohon tunggu...
Gitskai
Gitskai Mohon Tunggu... -

suka cerita apa saja

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Miris

24 Juli 2010   12:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:38 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dinding di tengah sawah
Menyimpan rahasia dalam sunyinya
Entah itu panen yang gagal karena kering
Atau yang berlimpah namun berakhir di tengkulak

Mesin-mesin di pabrik
Saksi gelap kejamnya industrialisasi
Entah pekerja usia belia
Entah jam kerja tida wajar
Entah THR yang tidak terbayar

Lalu ini bangku-bangku kuliah
Lebih makan hati mendengar idealisme mahasiswa
Yang akhirnya hilang ditelan jaman
Rancu dalam kenikmatan duniawi
Berakhir ironi

Bangku, mesin dan tembok sawah tapi tidak lelah
Percaya tidak akan ada sia-sia
Tetap kokoh diam di situ
Merekam sejelas yang terjelas
Masih ada keringat yang tertindas


Bandung 6 Januari 2007

______

*Repost dari blog jadul. Sisa sisa masa muda tingkat dua hahahaha.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun