Para pengamat mengatakan, kekuatan pemulihan ekonomi China masih tidak pasti dalam menghadapi hilangnya pekerjaan, pertumbuhan yang tidak merata di seluruh negeri, peningkatan hutang rumah tangga dan perusahaan, serta gesekan perdagangan khususnya antara Amerika Serikat dengan mitra dagang lainnya yang terus memburuk. Kemudian pihak lain juga meragukan data ekonomi resmi, di mana dahulu pernah disalahgunakan oleh pemerintah daerah.
Pimpinan Tiongkok sedang mengejar strategi baru yang dikenal sebagai "Ekonomi Sirkulasi Ganda" untuk mengantisipasi pertumbuhan yang lambat dan lingkungan internasional yang lebih sulit. Konsep tersebut pertama kali diusulkan oleh Xi Jinping, pada bulan Mei, yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan negara pada pasar dan teknologi luar negeri serta mendorong konsumsi domestik serta kemajuan teknologi.
"Globalisasi sedang menghadapi pembalikan dengan meningkatnya proteksionisme dan unilateralisme. Ekonomi dunia melemah karena perdagangan dan investasi internasional, sains, teknologi, keamanan, dan politik mengalami perubahan besar," kata Xi dalam pidatonya di Shenzhen, Rabu lalu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H