Di sela keharmonisan di antara Bian dan Tari, permasalahan pun muncul dari Sarah. Tari salah paham mengenai perjumpaan Bian dengan Sarah. Maksud dari pertemuan mereka berdua adalah mempertegas berakhirnya hubungan antara Bian dan Sarah.
Tari berusaha menjauh dari Bian dan ingin mengajukan gugatan cerai. Perasaan Bian yang semakin kuat pada Tari membuat dia berusaha mempertahankan pernikahan mereka.
Stasiun MRT seakan menjadi saksi bagi bertemunya cinta mereka berdua. Bian dan Tari akhirnya bisa menjadi pasangan yang bahagia walaupun awalnya berasal dari perjanjian pernikahan.
"love is a sensation, but marriage is a decision. When a couple says "I do," both parties agree to a social contract" (Coztanzo, 2014, h. 134),
Melalui lika-liku pernikahan Bian dan Tari, kita bisa melihat bahwa tidak semua pernikahan itu selalu bahagia. Akan ada tantangan dan permasalahan di setiap perjalanannya. Namun bagaimana pasangan itu bisa mempertahankan apa yang sudah dijanjikan.
Kutipan di atas menggambarkan bahwa sesungguhnya pernikahan bukan lagi sebuah sensasi, melainkan keputusan yang harus dipertanggungjawabkan. Hal tersebut juga berkaitan dengan perjalanan rumah tangga yang tak melulu mulus. Apapun permasalahan yang dihadapi oleh pasangan suami istri, sudah menjadi konsekuensi sebuah pernikahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H