Mohon tunggu...
Laurenchia_
Laurenchia_ Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Indonesia Berkarya: Merajut Kemerdekaan Melalui Seni dan Kebangsaan

22 Agustus 2023   07:21 Diperbarui: 22 Agustus 2023   10:20 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumen Pribadi

Bandung - Museum Pusat Pembelajaran ARNTZ GEISE (PPAG) mengadakan pembukaan pameran seni rupa pada tanggal 1 Agustus, tepatnya pukul 15:00, yang menjadi perayaan seni murni pertama kali di bawah nama museum PPAG. Namun, acara ini lebih dari sekadar pameran karena memiliki misi untuk mengangkat aspek estetika dalam kehidupan sehari-hari dan menghubungkan dengan semangat menciptakan identitas kebangsaan yang kokoh. 

Di sini, seni tidak hanya menjadi sumber inspirasi semata, tetapi juga sebagai sumber solusi kreatif yang mampu mengatasi berbagai masalah kontemporer dengan berbagai rangkaian acara yang memukau dari penampilan istimewa, Lena Guslina, kata sambutan rektor yang diikuti dengan perbincangan bersama seniman dan pelukis, serta perjalanan mengitari ruang-ruang museum. 

Pusat Studi Pancasila Universitas Katolik Parahyangan (PSP UNPAR) menyelenggarakan Seminar Kebangsaan pada tanggal 7 Agustus di Museum PPAG yang membahas tentang Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebagai titik temu seni, nasionalisme, dan teknologi. 

I Nyoman Nuarta, seorang pematung ternama, menjadi narasumber utama yang mengupas simbolisme Garuda sebagai jembatan antara nilai modernitas dan tradisi, serta bagaimana seni dan arsitektur di IKN bisa menjadi penunjang rasa kebangsaan dan menghadapi tantangan global. Bambang Sugiharto, salah satu penanggap, menegaskan bahwa kekuatan seni memiliki peran kuat dalam menghadapi masalah - masalah kompleks. 

Menyuarakan perspektif Natasya Wijaya, seorang mahasiswa, terkait peran mahasiswa dalam mengembangkan IKN, Natasya mengungkapkan bahwa ada banyak cara untuk berkontribusi, seperti ikut serta dalam survei IKN, memberikan penilaian tajam terhadap layanan publik, memberikan informasi IKN di media sosial, dengan fokus pada potensi kreativitas sebagai daya dorong pertumbuhan ekonomi, dan budaya Indonesia, serta berpartisipasi di komunitas kreatif atau organisasi untuk memperluas jejaring. 

Sumber : Dokumen Pribadi
Sumber : Dokumen Pribadi

Pada tanggal 16 Agustus, di Museum PPAG berlangsung Bincang Seni yang menyatukan para seniman, seperti Diyanto, Erika Ernawan, Nandanggawe, Louise Henryette, Lena Guslina, dan Setiyono Wibowo. Di sini, para seniman membagikan jejak karier mereka dari awal memasuki dunia seni hingga saat ini, serta memberikan ilmu dan wawasan kepada mahasiswa tentang kesenian. Karya - karya mereka dipamerkan dengan bangga di kampus UNPAR, dengan narasi mendalam di balik setiap sentuhan kreatif yang terukir. 

Mengenai perjalanan Erika, yang awalnya mengejar impian menari namun tak ragu melangkah ke berbagai bidang seni, mengeksplorasi berbagai media termasuk cat yang menginspirasi awal penciptaan karyanya sehingga menjadi seorang seniman memerlukan keberanian untuk meretas batasan, keyakinan akan setiap goresan yang dihasilkan, dan pemahaman mendalam terhadap berbagai nuansa kesenian yang pada akhirnya dapat menjadi kunci mencapai kesuksesan di masa mendatang. 

Berdasarkan pandangan Cicely Alvina, seorang mahasiswa, terkait seminar museum seni yang berada di wilayah kampus, Cicely mengatakan bahwa hal ini bisa mendorong minat dan apresiasi mahasiswa terhadap seni, menjadi kesempatan buat belajar seni dan menambah pengetahuan, dan menginspirasi kreativitas yang ada di lingkungan akademis. 

Sumber : Dokumen Pribadi
Sumber : Dokumen Pribadi

 Tidak lama berselang, tepat pada tanggal 17 Agustus, Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) mengadakan upacara peringatan detik-detik proklamasi dari jam 09.00 hingga 10.30 sebagai bagian dari komitmen dalam pembangunan bangsa menuju Indonesia Emas 2045. 

Upacara ini mengusung tema "Terus Melaju Untuk Indonesia Maju" yang mengilustrasikan tekad dan semangat untuk terus bergerak maju demi kemajuan dan kesejahteraan bangsa. Melalui wawancara dengan Maria Dionisia Dhari anggota paduan suara yang menjadi pengiring upacara, terdapat berbagai momen tak terlupakan atau yang paling berkesan selama upacara di kampus, Maria mengungkapkan bahwa saat mahasiswa berkumpul hingga paskibraka membawa bendera masuk untuk dikibarkan menciptakan kebanggaan untuk tanah air Indonesia. 

Selain itu, ia juga menyatakan kemerdekaan bukan sekadar lambang kedaulatan, tetapi juga tonggak kemajuan dan perubahan. Dengan semangat penuh yang sudah dilakukan oleh para pahlawan diharapkan bisa membuat kita terus berusaha mencapai keunggulan dalam berbagai bidang terutama teknologi dan pendidikan untuk mengukir lembaran baru. 

Sumber : Dokumen Pribadi
Sumber : Dokumen Pribadi
Indonesia menjadi tempat berbagai suara, budaya, dan keyakinan bersatu. Kita adalah bangsa yang besar, dengan ribuan pulau yang membentang, tetapi kita bersatu dalam semangat kebangsaan. Di usianya yang ke-78, Indonesia tercinta, kami berterima kasih atas perjalanan yang telah kita lalui bersama. Indonesia Berkarya: Merajut Kemerdekaan Melalui Seni dan Kebangsaan telah mengilhami kita untuk terus maju. Serangkaian acara dalam kemerdekaan, seni, dan kebangsaan telah menghasilkan simpulan yang penting. 

Seni tidak hanya menghubungkan identitas kebangsaan, tetapi juga menjadi sumber kreativitas dalam menghadapi tantangan zaman ini. Mahasiswa memiliki peran sentral dalam mendorong perkembangan Ibu Kota Negara (IKN) melalui partisipasi dalam survei, berbagi informasi di media sosial, dan berkolaborasi dengan komunitas seni. Museum PPAG telah menjadi wadah pembelajaran yang mendalam tentang peran seni dalam memperkuat rasa nasionalisme dan mengatasi kerumitan masalah. Oleh karena itu, sebagai mahasiswa mengusulkan peningkatan pendidikan seni, pengembangan ruang kreatif, pemberdayaan kegiatan budaya, dan pemanfaatan teknologi untuk membentuk masa depan Indonesia yang lebih inklusif dan inovatif.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun