Mohon tunggu...
Lauren Ameylia
Lauren Ameylia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran orang tua dalam menciptakan generasi emas

15 November 2024   19:56 Diperbarui: 15 November 2024   20:12 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Generasi emas adalah generasi yang sumber daya manusianya mempunyai kemampuan yang kuat, kecerdasan yang tinggi dan kepribadian yang hebat.

Di Indonesia, generasi emas dimulai pada tahun 2012. Bukan tanpa alasan hal ini terjadi karena Indonesia pada tahun 2012 hingga 2035 memasuki masa pertumbuhan penduduk, dimana jumlah penduduk usia kerja berada pada titik tertinggi.

Oleh karena itu, negara mulai melakukan investasi besar-besaran pada pendidikan yang ada untuk memaksimalkan periode bonus demografi ini dengan mengutamakan penguatan sumber daya manusia.

Untuk mencapai generasi emas Indonesia tidak hanya dilakukan melalui peningkatan sumber daya manusia melalui pendidikan umum tetapi juga melalui karakter individu.

Memenuhi misi pemerintah Indonesia dalam mewujudkan generasi emas pada tahun 2045, keluarga khususnya orang tua mempunyai peran penting dalam mendidik anak.

Peran yang disebutkan antara lain, orang tua merupakan orang yang paling dekat dengan anak dan harus menjadi teladan agar anak kelak dapat meniru perilaku orang tuanya.

Selain itu, orang tua juga hendaknya mendorong anak untuk mempunyai niat belajar dan menjadi fasilitator, dimana orang tua dapat menyediakan sarana dan prasarana untuk menunjang prestasi anak.

Peran orang tua sebagai sumber ilmu bagi anak juga sangat penting, seiring dengan menanamkan nilai-nilai kebaikan pada anak agar menjadi pribadi yang bertanggung jawab.

Selain itu, orang tua juga harus mampu membangun hubungan yang kuat dengan anaknya melalui komunikasi yang terbuka, dukungan emosional, dan pendekatan yang positif, termasuk mendidik anak untuk memiliki karakter yang baik melalui latihan, bukan hanya sekedar memberikan pelajaran.

Pendidikan tidak hanya ditentukan oleh transfer akademik (ilmuwan), tetapi juga dikaruniai kepribadian. Pendidikan karakter tidak hanya berlangsung di sekolah tetapi juga di rumah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun