Mohon tunggu...
Lauren Ameylia
Lauren Ameylia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Optimalkan Perkembangan Anak di Usia Dini dengan Bermain

4 November 2024   18:35 Diperbarui: 4 November 2024   20:30 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang tua itu perlu memahami dunia bermain anak mereka khususnya yang masih usia dini Karena untuk mendukung perkembangan yang optimal anak usia dini sedang berada fase golden age dimana mereka mengalami perkembangan secara pesat entah itu pada aspek fisik emosi dan cara berpikir maka dari itu kita sebagai orang tua harus memahami fase ini dengan mendukung perkembangan mereka. 

perkembangan anak usia dini bisa didukung secara optimal dengan bermain benar sekali karena bermain memang sangat penting untuk berkembangnya anak saat bermain anak-anak tidak hanya bersenang-senang tapi juga belajar hal baru yaitu seperti melalui permainan anak-anak bisa belajar tentang dunia sekitar pengembangan kemampuan kognitifnya dan memecahkan masalah dan bisa juga meningkatkan kreativitas seperti bermain bebas membiarkan memberikan ruang bagi anak-anak untuk berimajinasi dan menciptakan hal-hal baru dan membangun keterampilan sosial yaitu seperti bermain bersama teman dengan sebaya membantu anak-anak belajar berinteraksi bekerja sama dan bermain perasaan orang lain dan bisa juga mengembangkan fisik yaitu seperti permainan fisik membantu anak-anak mengembangkan kekuatan keseimbangan dan koordinasi.

Dalam perkembangan anak usia dini yaitu ada dua tahap bermain anak yaitu pertama berupa tahap bermain sensori- monitory.

Pada tahap ini anak usia 0 sampai 2 tahun belajar mengenal dunia sakitnya seperti melalui panca indra dan aktivitas motorik sederhana biasanya mereka bermain dengan mainan dipegang atau digigit. 

Dalam tahap kedua yaitu berupa tahap simbolis atau make believe. Pada anak berusia 2 sampai 7 tahun mulai menggunakan iman imajinasi dan bermain dengan cara menirukan perilaku yang ada di sekitarnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun