PWK FT UNS - Desa Bedagung yang terletak di Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur bekerjasama dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Desa (RTR) dengan Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret melalui program Magang Desa. Program ini juga dilakukan di 3 desa lainnya di Kecamatan Panekan yaitu Desa Jabung, Desa Ngiliran dan Desa Sukowidi. Program Magang Desa ini dapat menjadi rujukan atau masukan bagi Pemerintah Desa Bedagung dalam penyusunan perencanaan pembangunan desa. Hal tersebut, dinyatakan oleh Bapak Barno selaku Kepala Desa Bedagung, disaat Forum Group Discussion Pendahuluan Rencana di kantor desa (08/03/2024).
Berdasarkan UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, mengatur bahwa setiap desa harus memiliki rencana tata ruang (Pasal 78-85). Rencana Tata Ruang Desa digunakan untuk menyusun rencana program pembangunan hingga 20 tahun kedepan yang diwujudkan dalam bentuk fisik (ruang) dan non fisik (kegiatan). Sehingga mendukung pembangunan desa yang terstruktur dan maju dalam segala bidang.Â
Dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Desa dibutuhkan adanya survei primer dan sekunder guna dasar dalam analisis dan rencana yang akan disusun. Berdasarkan survei yang telah dilakukan teridentifikasi potensi desa yang berkaitan dengan ekonomi lokal dan pariwisata yang berada di Desa Bedagung. Adanya bunga mawar yang menjadi unggulan di desa ini dimanfaatkan olahan produk yang beraneka macam seperti toner dan hand sanitizer yang diolah melalui penyulingan air mawar. Kemudian di desa ini juga memiliki batik khas bermotif mawar yang dijual hingga luar wilayah Desa Bedagung. Potensi obyek wisata berfokus pada nilai sejarah dan tradisi yang ada di desa ini seperti adanya Kedung Molang yang dimanfaatkan masyarakat sebagai sumber mata air serta pelaksanaan Tradisi Dawuhan. Kemudian terdapat Petilasan Pangger yang menjadi saksi sejarah Raja Brawijaya V dan terdapat Reco Kodok dan Punden Mbatur yang memiliki nilai budaya dan adat istiadat yang diyakini masyarakat sekitar dan luar wilayah desa.Â
Dalam proses perencanaan juga menerapkan metode Participatory Rural Appraisal (PRA) melalui Forum Group Discussion (FGD) sebagai langkah perencanaan partisipatif dengan masyarakat desa. Proses ini dilakukan melalui transek desa, kalender musim, kalender harian, diagram kelembagaan dan sketsa desa, yang digunakan sebagai upaya penghimpunan data yang dibutuhkan mengenai karakteristik desa.Â
Sehingga dalam proses penyusunan Rencana Tata Ruang Desa dibutuhkan adanya keterlibatan aktif masyarakat sehingga dapat mengakomodasi segala kebutuhan masyarakat serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Desa Bedagung dapat bersaing dalam perkembangan zaman dan menjadi desa yang mandiri, maju dan sejahtera.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI