Mohon tunggu...
Laurensya Aulia Prameswari
Laurensya Aulia Prameswari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Manajemen Universitas Airlangga

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Bola

Timnas Indonesia Eksis, Suporter Rasis?

12 Mei 2024   10:09 Diperbarui: 27 Mei 2024   12:59 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laga timnas Indonesia U-23 melawan Guinea dalam play off Olimpiade Paris 2024 menghentikan langkah timnas Indonesia untuk melaju ke Olimpiade Paris 2024. Dalam laga yang digelar pada hari Kamis, 9 Mei 2024 itu, timnas Indonesia U-23 gagal untuk mendapatkan tiket lolos ke Olimpiade Paris 2024 setelah harus menelan kekalahan dengan skor tipis 0–1 dari Guinea. Diketahui, laga ini merupakan laga penentu dan kesempatan terakhir bagi timnas Indonesia U-23 untuk dapat masuk ke dalam line up Olimpiade Paris 2024 setelah kehilangan 2 kesempatan sebelumnya. Timnas Indonesia U-23 gagal lolos ke final Piala Asia 2024 akibat kalah dari Uzbekistan dengan skor akhir 0–2. Satu tiket lain untuk lolos ke Olimpiade Paris 2024 juga gagal didapat Indonesia setelah tertahan di posisi keempat Piala Asia 2024 akibat kalah dari Irak dengan skor 1–2 pada perebutan juara 3 Piala Asia 2024.

Laga timnas Indonesia U-23 melawan Guinea yang dilaksanakan di kota Paris ini memunculkan berbagai tanggapan dan komentar dari masyarakat. Banyak masyarakat Indonesia yang merasa bangga atas pencapaian timnas mengingat ini merupakan debut timnas Indonesia di Piala Asia namun timnas Indonesia berhasil masuk ke semi final. Meskipun demikian, laga ini rupanya juga menimbulkan sedikit rasa kecewa bagi para suporter karena timnas Indonesia gagal masuk ke line up Olimpiade Paris 2024. 

Namun siapa sangka bahwa hal ini pada akhirnya justru berakibat tindakan tidak perlu yang dilakukan oleh oknum-oknum suporter timnas Indonesia. Tidak sedikit suporter yang membanjiri kolom komentar di akun sosial media timnas Guinea, yaitu Instagram. Hal ini merupakan bentuk kritik para suporter terhadap cara bermain dari timnas Guinea. Akan tetapi, diantara semuanya, banyak ditemui komentar rasisme yang ditulis oleh oknum suporter timnas di Instagram timnas Guinea.

Diketahui akun Instagram timnas Guinea dibanjiri komentar dari suporter timnas Indonesia menanggapi hasil pertandingan Indonesia vs Guinea pada Kamis malam di Paris. Hal ini disebabkan karena banyak suporter yang menyayangkan keputusan wasit yang dianggap merugikan timnas Indonesia serta cara bermain timnas Guinea yang dianggap terlalu berlebihan. Hal ini membawa suporter timnas Indonesia untuk menyerang akun Instagram timnas Guinea. Tidak sedikit akun yang meninggalkan komentar kritik bagi timnas Guinea. Akan tetapi, beberapa diantaranya bukan memberikan kritik terkait permainan dari timnas Guinea melainkan mengarah kepada tindakan rasisme.

Pihak timnas Guinea yang merupakan korban dari tindakan rasisme menyayangkan hal tersebut. Tentu mereka merasa bahwa di dalam pertandingan sepakbola, hal seperti ras dan warna kulit bukanlah hal yang perlu dibawa. Menanggapi hal ini, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) mengambil tindakan dengan menyatakan permintaan maaf pada Jumat, 10 Mei 2024 kepada timnas Guinea atas tindakan rasisme dari oknum-oknum suporter timnas Indonesia serta turut menyayangkan tindakan kurang bijak dari suporter timnas Indonesia tersebut. Permintaan maaf dari PSSI ini kemudian diunggah oleh pihak timnas Guinea di akun Instagram pada Sabtu, 11 Mei 2024.

Peristiwa kritik dari suporter sebenarnya merupakan hal yang wajar karena suporter adalah pendukung tim yang tentunya ingin tim favoritnya bisa menang di setiap pertandingan. Suporter tentu juga tidak akan rela dan diam saja ketika tim favoritnya mendapat perlakuan tidak adil atau bahkan dicurangi. Akan tetapi, jika kritik sudah mengarah kepada hujatan yang berlebihan atau bahkan tidak sesuai pada konteks, maka hal ini tidak bisa dibenarkan. Suporter seharusnya bisa tetap memberikan kritik dan dukungan sekaligus menjaga citra timnas sekaligus citra Indonesia. Adanya tindakan rasisme seperti ini tentu dapat membuat pandangan pihak luar terhadap timnas dan suporter timnas Indonesia menjadi buruk.

Dari kejadian ini, dapat disimpulkan bahwa sepakbola dan tim nasional bukan hal yang tidak bisa dikritik. Akan tetapi, kritik tersebut tentu harus disampaikan dengan etika yang benar serta harus sesuai dengan konteksnya. Komentar berisi kritik tentang permainan sepakbola akan memungkinkan pemain, pelatih, dan federasi untuk berbenah. Namun, komentar yang mengarah kepada tindakan rasisme tidak dapat dibenarkan. Sebagai masyarakat Indonesia, khususnya suporter timnas Indonesia, mari menjaga citra timnas Indonesia serta citra bangsa Indonesia dengan menjadi suporter yang tidak hanya mendukung, tetapi juga kritis, realistis, namun tetap harus mengerti batasan dan norma yang ada. Dengan begitu, kita tidak hanya melihat timnas berprestasi namun juga berkembang dan berproses bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun