Pada awalnya saya kurang tertarik dengan ajakan teman untuk menonton film ini, kebetulan kondisi tabungan juga sedang dalam kondisi kritis. Memang dalam sekuel sebelumnya, Deadpool cukup menarik perhatian saya sebagai orang yang sangat awam dengan dunia perfilman dan sinematografi. Jokes dengan kata-kata frontal nan kasar menjadi daya tarik tersendiri, hanya saja saya pribadi kurang suka dengan adegan-adegan yang menunjukan "kesadisan".
Akhirnya pada suatu kesempatan (18/05/2018), saya berkesempatan untuk menonton film ini secara gratis (dapat traktiran dari teman, memang rejeki nggak kemana). Sayangnya, saya dan teman tidak menonton film ini dari awal, kami terlambat kira-kira 20 menit lamanya. Adegan yang saya lihat pertama ketika masuk ke dalam bioskop adalah adegan di mana Vanessa (kekasih Wade) sudah meninggal.
Animo masyarakat terhadap film ini di hari ke-4 sejak rilis mungkin tidak se-massive Avengers: Infinity War, namun film Deadpool 2 tetap worth it untuk ditonton. Terutama bagi Anda yang mungkin sedang dalam kondisi penat dan butuh refreshing. Jokes-jokes yang dimunculkan berhasil merebut perhatian seisi ruang bioskop.
Efek serta penataan suara terbilang epic. Jalan cerita yang dibangun jauh berbeda dengan film Deadpool pertama. Di sekuel kedua, ada banyak tokoh-tokoh baru yang bermunculan. Sebut saja Cable, seorang mutan yang datang dari masa depan demi memburu seorang anak remaja bernama Russell.
Wade berusaha untuk melindungi anak tersebut dari serangan Cable. Namun menjelang akhir film, Wade dan Cable justru berada dalam satu kubu bahkan saling menyelamatkan satu sama lain. Wade juga dalam misinya membentuk sebuah group bernama X-Force.
Bagaimana, apakah Anda penasaran untuk menonton film Deadpool 2?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H