Mohon tunggu...
Laura Loveliness
Laura Loveliness Mohon Tunggu... -

Kata-kata yang indah tidak selalu benar. Kata-kata yang benar tidak selalu indah. Orang tidak akan bisa mengubah kebenaran, tapi kebenaran bisa selalu mengubah kehidupan seseorang. ~Confucius~

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Penggemar „Junkfood Junkie“

22 September 2012   11:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:00 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Junkfood berasal dari bahasa Inggrid-Amerika : Junk food.

Berasal dari kata junk, artinya bahan yang berkualitas rendah. Kemudian kata itu mulai digunakan oleh masyarakat untuk memberikan konotasi negatip pada bahan makanan yang dianggap bernilai rendah, makanan yang berkualitas rendah, makanan yang kandungan nutrisinya rendah dan tidak sehat.


Secara umum yang termasuk dalam istilah tersebut adalah bahan makanan yang diolah dengan minyak dan mengandung jumlah lemak yang besar, termasuk juga di dalamnya garam atau bahan makanan yang mengandung jumlah gula yang besar. Misalnya „Pommes frites“ (=kentang goreng), Chips Kentang, gula-gula dan segala macam minuman Limonade yang manis-manis. Termasuk juga bahan makanan yang sudah diolah secara besar-besar sebagai makanan hasil industry, misalnya Fastfood (=makanan cepat saji) berupa Hamburger dan sejumlah makanan saji lainnya yang sudah dipastikan kandungan kalorinya sangat tinggi.

Istilah „Junkfood“ ini mulai populer dikenal orang di Amerika pada tahun 1970


Makanan apa saja yang termasuk „Junkfood“ 

1. Gorengan

Ubi, singkong, tahu, tempe yang digoreng dengan minyak berkali-kali, sehingga minyaknya berubah menjadi kecoklatan hingga hitam. Ini termasuk makanan rakyat kecil, murah meriah, mudah didapat dan enak sekedar buat penangsal rasa lapar. Apa boleh buat, yang tersaji di depan mata dan mudah ditemui di setiap pinggiran jalan baik di kampung-kampung kecil dan kampung-kampung besar, maupun di Ibukota Jakarta Megametropolitan. Tak terhindarkan! Bagi rakyat kecil yang pendapatannya pas-pasan untuk makan sehari demi hari, makanan ini sudah cukup untuk mengganjal rasa lapar, asal mudah terjangkau dan asal bisa hidup tidak kelaparan. Sambil berharap asal tidak sakit saja!

2. Makanan kalengan

Yaitu semua makanan yang sudah diproses dan dikemas dalam kaleng. Makanan ini sudah dibubuhi zat pengawet dan termasuk tidak sehat. Makanan ini biasanya dikonsumsi oleh orang yang diburu waktu ingin cepat untuk menghemat waktu. Di konsumsi oleh kebanyakan orang sibuk, pekerja yang mempunyai penghasilan tetap. Ini bukan makanan rakyat kecil yang tak mampu, tetapi makanan orang sibuk yang mampu beli, karena harganya tidak murah-murah amat. Misalnya makanan kalengan ikan sarden masak tomat. Cukup enak bukan?

3. Asinan

Ini makanan termasuk yang diawetkan dengan garam. Misalnya ikan asin. Selain makanan jenis ini tidak termasuk makanan pokok, tetapi banyak di gemari oleh orang yang ingin makan cepat saji, sebagai lauk pauk teman makan nasi. Termasuk dalam makanan ini, misalnya makanan kudapan, asinan pengantin, asinan lainnya lagi. Jenis makanan ini banyak di konsumsi oleh orang yang iseng saja, untuk memuaskan selera. Aneh juga namanya asinan, tetapi terasa di lidah bukan asin, tetapi asem-asem.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun