Nomu Dimsum kini sudah familiar di telinga warga Cikarang, terlebih bagi mereka para penggemar Dimsum. Di balik populernya Nomu Dimsum, ada sosok seorang founder dan owner yang berkenan membagikan kisah perjalanan bisnis kulinernya. Sosok itu bernamaReza Kusriantoro.
Berawal dari pandemi COVID-19, pemuda kelahiran 1998 yang akrab disapa Reza ini sebelumnya merupakan karyawan swasta di suatu perusahaan. Dia mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karena adanya efisiensi karyawan sebagai dampak dari pandemi. Meski dirumahkan, Reza memilih untuk mencoba peruntungan di dunia usaha.
Berbekal ilmu dari dosen saat berada di bangku kuliah, Reza mulai mencoba menerapkan apa yang telah dipelajarinya. Memulai suatu usaha memang tidaklah mudah, namun karena tekad yang kuat, maka lebih baik dia mencoba daripada tidak sama sekali.Â
"Awalnya sih bingung mau menjual produk apa, tetapi berpikiran untuk menjual Baso Aci dan Es gitu. Terus sekitar 2-3 minggu berpikiran untuk menjual Dimsum, karena Baso Aci-nya juga kurang laku," kata Reza saat diwawancara mengenai awal berdirinya NOMU Dimsum
Reza melihat peluang untuk berjualan Dimsum setelah melakukan beberapa riset seperti jumlah kompetitor, target market, dan cara pemasaran terutama dengan menggunakan layanan pesan antar seperti GoFood atau GrabFood. Akhirnya NOMU Dimsum resmi berdiri pada tanggal 27 Mei 2020.Â
Nama NOMU diambil dari Bahasa Korea yaitu [neomu] yang memiliki arti sangat atau benar-benar. Selain itu, pengemasan yang NOMU Dimsum gunakan juga berbeda dari Pedagang Dimsum pada umumnya. Jika Dimsum biasanya dikemas dalam PVC plastic atau Styrofoam, NOMU Dimsum menggunakan Rice Box sebagai kemasannya. Reza menjelaskan bahwa prinsip berdagangnya adalah sedikit berbeda lebih baik daripada sedikit lebih baik.
"Yang terpenting selalu belajar. Apa yang kurang terus diperbaiki, sampai tidak terasa jika produk kamu menjadi semakin baik. Menurut aku yang terpenting produk kalian harus memiliki ciri khas atau pembeda dari yang lain. Karena sebanyak apapun kompetitor, kalau kalian punya ciri khas yang unik, pasti pelanggan akan muncul dengan sendirinya dan produk akan mudah selalu diingat. Keunikan itu membuat orang akan tetap memakai produk kalian. Selain itu terus berinovasi dan jadikan produk kalian habit untuk konsumen kalian, bukan yang hype sebulan meledak tetapi di bulan berikutnya melempem," ungkap Reza.
PR 3 TEAM 3
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H