Begitu kami ke Amerika, ternyata benar. Bahkan orang Indonesia yang sudah lama tinggal di sana pun, kemampuan bahasa Inggrisnya nggak bagus-bagus amat kok. Tetap seperti kami yang cas cis cus bahasa keseharian. Kecuali mungkin kalangan akademisi ya, mau nggak mau mereka kan upgrade. Kami baru paham maksud mister latino.
Kemudian beberapa waktu lalu, saat salah satu coachee Teh Irma menyatakan nggak pede dengan kemampuan bahasa Inggrisnya, sementara dia berharap passionnya bisa mengantarkannya keliling dunia, Teh Irma nyaut, "Tuh si Uni Lorah bahasa Inggrisnya belepotan, tapi udah ke mana-mana dia."
Nah, yang punya mimpi ke luar negeri, memang minimal bisa bicara bahasa Inggris little-little sih I can lah, minimal buat nanya jalan, nanya harga, minta tolong fotoin, sama nanya makanan wkwkwk. Etapiii ada negara-negara juga yang penduduknya bloon bahasa Inggris or nggak mau berbahasa Inggris, or aksen bahasa Inggrisnya kita nggak nangkep, nah lo... ngomong, "I beg you pardon," mulu deh or minta diulang. Ya nggak apa-apa, yang penting nyampe ke negara lain.
Begitulah pengalaman bahasa Inggris sayah yang ala kadarnya ini... semoga bisa menularkan manfaat ya...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H