Mohon tunggu...
Laura Oksin Kawalo
Laura Oksin Kawalo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Lambung Mangkurat

Semoga informasi yang disampaikan bermanfaat ❤

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Metode Fault Tree Analysis (FTA) Untuk Menurunkan Tingkat Risiko Kecelakaan Kerja

1 Juni 2021   01:45 Diperbarui: 1 Juni 2021   02:40 5085
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Laura Oksin Kawalo

1910912220032

Universitas Lambung Mangkurat

Terdapat beberapa metode analisis yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi potensi kecelakaan, diantaranya metode checklist safety, Job Safety Analysis (JSA), what-if, Hazard and Operability Study (HAZOPS), Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), Fault Tree Analysis (FTA), Task Risk Assessment (TRA), dan Event Tree Analysis (ETA) (Pasaribu dkk, 2017). Pada artikel kali ini akan dilakukan pembahasan tentang penggunaan metode Fault Tree Analysis (FTA) untuk mengidentifikasi potensi dan penyebab kecelakaan kerja.

Metode ini berkembang sekitar tahun 1995, oleh US air force disebabkan banyaknya kejadian kecelakaan udara. Dilakukan oleh Bell Laboratories. Saat ini FTA telah banyak digunakan di berbagai industri, termasuk dibidang konstruksi. Bidang industri digunakan untuk mengetahui atau pencatatan kegiatan yang dilakukan. Kegagalan dalam industri dapat diketahui akibat adanya hubungan sebab akibat dari catatan atau pelaporan kegiatan yang dilakukan, sedangkan bidang konstruksi digunakan untuk kejadian kecelakaan kerja (Nur dan Ariwibowo, 2018).

Secara umum Fault Trees Analysis (FTA) merupakan salah satu pendekatan pengendalian kualitas yang digunakan untuk menelusuri kecacatan pada top-down approach dengan menganalisis kesalahan sistem dari kumpulan objek-objek yang saling berinteraksi (Mangngenre dkk, 2019). Pada pengertian lain, Fault Tree Analysis merupakan sebuah analytical tool yang menerjemahkan secara grafik kombinasi-kombinasi dari kesalahan yang menyebabkan kegagalan dari sistem. Teknik ini berguna mendeskripsikan dan menilai kejadian di dalam sistem. Titik awal analisis FTA adalah pengidentifikasian mode kegagalan pada top level suatu sistem. Sebuah fault tree mengilustrasikan keadaan komponen– komponen sistem (basic event) dan hubungan antara basic event dan top event (Bastuti S, 2019).

Terdapat simbol-dimbol dalam FTA. Simbol-simbol dalam FTA dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Simbol-simbol gerbang (gate). Simbol gate digunakan untuk menunjukkan hubungan antar kejadian dalam sistem. Setiap kejadian dalam sistem dapat secara pribadi atau bersama-sama menyebabkan kejadian lain muncul. Adapun simbol-simbol hubungan yang digunakan dalam FTA dapat dilihat pada tabel.1; 2. Simbol-simbol kejadian (event) Simbol kejadian digunakan untuk menunjukkan sifat dari setiap kejadian dalam sistem. Simbol-simbol kejadian ini akan lebih memudahkan dalam mengidentifikasi kejadian yang terjadi (Pasaribu dkk, 2017). Adapun simbol-simbol kejadian yang digunakan dalam FTA seperti yang dicantumkan pada tabel.2. Langkah-langkah membangun FTA adalah: mendefinisikan kecelakaan, mempelajari sistem dengan cara mengetahui spesifikasi peralatan, lingkungan kerja dan prosedur operasi (Kristiana dan Tanuwijaya, 2018).

DAFTAR ISI

Bastuti S. 2019. Analisis risiko kecelakaan kerja dengan metode failure mode and effect analysis (FMEA) dan fault tree analysis (FTA) untuk menurunkan tingkat risiko kecelakaan kerja. TEKNOLOGI 2(1): 48-52.

Kristiana LR, Tanuwijaya AS. 2018. Identifikasi penyebab kecelakaan kerja dan potensi bahaya dengan metode failure mode and effect analysis and fault tree analysis. Jurnal Telematika edisi Engineering Seminar and Call for Paper (IESC) 2018.

Mangngenre S, dkk. 2019. Implementasi metode fault tree analysis untuk analisis kecacatan produk. Journal of Industrial Engineering Management 4(1): 47-54.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun