Mohon tunggu...
Laura Irawati
Laura Irawati Mohon Tunggu... Direktur Piwku Kota Cilegon (www.piwku.com), CEO Jagur Communication (www.jagurtravel.com, www.jagurweb.com) -

Mother, with 4 kids. Just living is not enough... one must have sunshine, most persistent and urgent question is, 'What are you doing for others?' ;)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Seandainya Setya Novanto Ingat Akan Sumpah Jabatannya

8 Desember 2015   18:34 Diperbarui: 8 Desember 2015   19:37 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Foto: Liputan6.com"][/caption]“Demi Allah Saya bersumpah...,” demikian awal ucapan janji anggota DPR saat diambil sumpah jabatannya. Sementara, masing-masing tokoh agama berdiri di samping para perwakilan anggota DPR terpilih itu dengan membawa kita suci.

Dan salah satu sumpahnya itu berbunyi: “...bahwa saya dalam menjalankan kewajiban akan bekerja dengan sungguh-sungguh, demi tegaknya kehidupan demokrasi, serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi, seseorang, dan golongan...”

Lantas, bagaimana kalau mereka melanggar sumpah jabatannya itu?

Saya jadi ingat sebuah anekdot tentang seorang suami ‘nakal’ yang diingatkan istrinya: Mas, apa Mas lupa dengan janji sighat ta’lik yang Mas ucapkan sewaktu kita menikah dulu? Jawaban suaminya: lho, itu kan janji Departemen Agama kepada kamu. Bukan saya. Saya cuma baca teks yang sudah dibuat mereka. Hadeeh, semoga suami macam begini sering-sering aja dikepruki Satpol PP...

Nah, saya khawatir, Anggota DPR yang sering melanggar etika selaku penyelenggara negara, seperti Setya Novanto pimpinannya ini, akan memberi jawaban serupa saat ditegur, Yang Mulia Ketua DPR, apakah Yang Mulia lupa dengan janji sumpah jabatan Yang Mulia? “Lo liat dong di Youtube. Yang berjanji kan Ketua Mahkamah Agung. Bukan Gue. Gue sih cuma ngikutin kata-kata dia doang.” (Ketua MA memang yang membacakan sumpah, diikuti seluruh Wakil Rakyat terpilih).

Nauzubillahiminzalik, urusan kepentingan bangsa dan negara bahkan sumpah ‘Demi Allah’ dipake main-main. Wahai Yang Mulia Para Penyelengara Negara, ketahuilah, kita memang tidak hidup di dunia sinetron religi yang diputar di tivi-tivi, dimana disitu orang berdosa atau pendusta yang bersumpah atas nama tuhan langsung disambar petir. Tapi saya yakin Yang Mulia masih memiliki nurani. Ayohlah, please..., jangan ingkari sumpah jabatanmu lagi. Sudah terlalu banyak pembohong di negeri ini...

Hari ini, saya mendapat kiriman foto dari seorang sahabat yang menghadiri Acara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan Dr. Fauzi Sanusi, guru sekaligus mentor saya yang sangat berjasa dalam pembentukan karier saya. Beliau diangkat menjadi Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA).

[caption caption="Foto: Dokpri"]

[/caption]Dari beliau saya mendapatkan kalimat bijak sewaktu diangkat menduduki jabatan saya yang sekarang ini: “Bu Laura bukanlah The Wonder Woman yang mampu melakukan banyak hal, karena itu janganlah banyak bersumpah dan berjanji. Cukup memiliki satu jabatan atau janji, tapi berusahalah mewujudkannya dengan sempurna.”

Akan saya patri nasehat bijak Bapak itu di dalam hati. Dan, selamat menjalankan amanah ya, Pak Dekan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun