Pernah kan baca komentar gini: “Saya kok ngakak baca komen kamu... wkwkwk.” Padahal keduanya lagi berdebat sengit tentang sebuah kasus. Saya kadang mencari dimana letak lucunya yang bikin mereka pada ngakak itu. Gak ketemu. Wongmereka lagi serius berdebat kok. Bahkan nyaris jotos-jotosan. Mereka ngakak apa mewek sih sebenernya?
Ibaratnya kita menyaksikan dua orang yang lagi berantem di jalan raya, karena kendaraan yang dinaikinya saling serempet. Yang ditabrak marah-marah tapi sambil ngakak: “Kamu bisa gak sih bawa mobil? Huehehe... Udah tau saya mau belok kok kamu tabrak? Huehehe....”
Yang nabrak pun gak mau kalah: “Eh, dasar onta! Hahaha... Kalau mau belok kasih sen dong... Hahaha”
Apa yang ada dalam benak anda menyaksikan dua orang itu? Uh, betapa damainya hidup di negeri kompasiana ini yang penduduknya selalu ngakak meskipun marah.
Gaez...,menurut berbagai sumber yang berhasil saya himpun, tertawa ngakak merupakan sebuah terapi. Ngakak memiliki banyak manfaat kesehatan. Banyak fakta menunjukkan bahwa ngakak ampuh untuk meningkatkan aliran darah, menurunkan risiko penyakit jantung, serta meningkatkan daya tahun tubuh.
Saat tertawa lepas, maka kalori dalam tubuh akan terbakar. Jika anda tertawa terus-menerus selama satu menit, maka itu sama dengan anda berolahraga 10 menit. Jadi anda gak perlu diet ketat, cukup berdebat saja di kolom komentar kompasiana ini. Cari Om Jos kalau anda anti Ahok, atau Pak (or Bu sih?) Revie bagi yang dukung Ahok.
Pernah denger kisah asmara antara Mas Elde dan Bu Sayeedah yang saling mentertawai antara keduanya? Tertawa juga dapat menumbuhkan perasaan setia pada pasangan lho.
Pada dasarnya setiap orang butuh hiburan. Nah, menurut penelitian, setiap pasangan akan melakukan pembicaraan-pembicaraan baik yang serius, omongan sederhana, usil, bercanda, dan lain sebaginya. Apabila diselingi dengan tawa, maka tubuh dan otak akan merangsang ketertarikan pada pasangan dengan lebih. Sehingga ada perasaan nyaman dan kepuasan tinggi saat berada di dekat pasangan. So sweet kan...? Semoga Mas Elde dan Bu Sayeedah lekas menikah...
Tapi kalau anda sedang banyak hutang, jangan sering-sering deh ngakaknya. Masih menurut penelitian tersebut, tertawa dapat memiliki efek positif pada memori, menyembuhkan masalah pada ingatan. Hal ini disebabkan orang yang sering tertawa cenderung memiliki hormon stres yang rendah, sehingga tidak mudah lupa. Lha, kalau anda banyak hutang kan repot. Keingetan lagi, keingetan lagi ...
Nah, Gaez, berikut ini gaya ngakak kompasianer yang berhasil saya himpun dari berbagai sumber masalah.
- Heu Heu Heu; pemilik ngakak mirip si Woody Woodpecker ini sikapnya rendah hati. Menyembunyikan kepandainya dalam mengolah diksi, padahal kalau dia menulis fiksi atau essay...wow! Hanya sayang dia agak sedikit pelupa dengan celananya. Kadang dia pakai celana istrinya;
- Hak Hak Hak; kalau yang ini susah bedain, dia ketawa atau ketelan bidak catur. Tulisan Bang Oma Irama ini selalu keren dan kekinian. Ujungnya kita dibikin pusing dengan problem caturnya;
- Hu ha hu ha; dia ini kepedesan atau gagu sih? Kompasianer satu ini sangat santun dan halus dalam ‘menikam’ kompasianer lain.Hidup di gorong-gorong bersama ayahnya yang baik. Ulasannya selalu menohok;
- Hihi...; nah, ini kompasianer kuntilanak. Barusan saja artikelnya dihapus admin. Tapi tetap pura-pura tegar dengan mencoba tertawa, walau hatinya perih. Periiih..., Min. Periiihh... sakitnya tuh di laptop. Cape cape nulis, eh dihapus. Anda melebihi porsi kutipan...Lha, saya kan sudah cantumkan judul buku sumber tulisan saya.... Ups saya? .....ketahuan deh. Hihi...
Selanjutnya nomor 5 dan seterusnya, terusin deh. Saya lagi sedih nih.... Hihi.