Mohon tunggu...
Laura Irawati
Laura Irawati Mohon Tunggu... Direktur Piwku Kota Cilegon (www.piwku.com), CEO Jagur Communication (www.jagurtravel.com, www.jagurweb.com) -

Mother, with 4 kids. Just living is not enough... one must have sunshine, most persistent and urgent question is, 'What are you doing for others?' ;)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kingdom of Heaven; Film yang Mentertawakan Agama

26 Juni 2016   22:55 Diperbarui: 4 April 2017   16:26 8369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images: http://artlessonsfromgod.com

“I have given Jerusalem my whole life. First, I thought we were fighting for God. Then I realized we were fighting for wealth and land. I was ashamed.”

Bagi anda yang pernah nonton film “Kingdom of Heaven” tentu tak asing dengan dialog di atas.

Ya, itu ucapan Tiberias (Raymond III of Tripoli) saat akan pergi meninggalkan Perang Salib. Meninggalkan Balian of Ibelin bersama penduduk Jerusalem menghadapi tentara Saladin (Salahuddin Al-Ayubi).

“Semoga Tuhan bersamamu, karena Dia sudah tak bersamaku lagi,” ujar Tiberias sebagai ucapan salam perpisahan kepada Balian sahabatnya.

Dari awal, film garapan Ridley Scot (2005) itu dipenuhi dialog-dialog cerdas nan menggelitik. Untuk memahaminya, kita harus menggunakan pikiran yang terbuka. Anda akan tersenyum sembari merenungi setiap dialog dalam film ini. Apa yang terjadi dalam diri anda ketika mengetahui sebuah kebenaran tentang yang selama ini anda yakini benar ternyata tidak benar?

Perhatikan dialog antara Odo dengan Balian yang saya terjemahkan secara bebas di bawah ini:

Odo: “Apakah sebelumnya engkau pernah berperang?”

Balian: “Ya, di kavaleri berkuda.”

Odo: “Melawan siapa dan membela siapa kamu berperang?”

Balian: “Membela seorang pemimpin melawan pemimpin lainnya, untuk tujuan yang tak dapat ku ingat.”

Odo: “Kali ini permainannya lebih menarik. Kita membela tuhan yang satu melawan tuhan yang lainnya. Bayarannya pun proposional.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun