Dalam safari Ramadan yang dilakukan Bupati beberapa hari setelah aksi si mbok Sayem itu, Pak Bupati sengaja memilih kampung Dukuh Tembong untuk tarlingnya (tarawih keliling).
Dalam acara ramah tamah seusai tarawih, Pak Bupati pun bertanya bagaimana ketenangan masyarakatnya dalam beribadah kini setelah aksi mbok Sayem itu.
Tetua kampung menjawab: “Alhamdulillah Pak Bupati, sekarang kami tenang kembali beribadah. Mbok Sayem sudah gak melakukan aksi demo lagi...”
“Oh, syukurlah kalau begitu. Yang terpenting adalah saling menghormati antar sesama warga. Sebab hanya dengan demikianlah akan tercipta kodusifitas kehidupan berbangsa dan bernegara. Jadi si mbok Sayem juga sudah memahami tentang arti kehidupan berbangsa dan bernegara..?”
“Iya betul Pak. Setelah si Tole anaknya meninggal....”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H