[caption caption="Image: www.tumblr.com"][/caption]Ada pertemuan ada perpisahan. Den Bhaghoese telah pergi dari tengah-tengah kita. Semua tulisannya raib bak di telan bumi.
Kita semua akan kehilangan kata dalam puisinya yang mengalir deras, menyapu tembok-tembok kasta. Miskin kaya, tua muda, semua hanyut dalam air bah kata-kata yang ia torehkan di dinding rumah besar kita ini.
Den Bhaghoese tak pernah lelah mengajari kita untuk bahagia. Baginya, bahagia itu bersemayamnya di hati. Tak harus punya uang banyak untuk bahagia, tak harus memiliki wajah rupawan untuk bahagia. Untuk bahagia kita hanya tinggal memutuskan untuk bahagia. Tidak hari kemarin atau esok, melainkan hari ini.
Kita semua akan merindu lelaki berwajah Jack Sparrow ini. Lelaki yang biasa mengisahkan wajah manusia. Wajah-wajah yang kerap berubah agar tetap waras menjaga sikap di tanah Tuhan ini.
Den, engkau pernah menulis: di rumah besar ini banyak kata-kata liar yang mencabik ulu hati, seperti langit dilanda badai kegaduhan. Maka panjatkanlah doa. Lambat laun semuanya akan hanyut ke muara, seperti mentari gantikan kelamnya malam. Pada akhirnya semuanya akan baik-baik saja. Bukankah bumi pun kadang berguncang? Untuk menegur betapa kecilnya manusia, dan untuk mengoyak betapa fananya hidup ini.
Kata-kata liar tak lebih langit yang sedang diamuk badai. Suara-suara pahit kebenaran mungkin mengganggu kenyamanan lelap kita di peraduan. Tapi ketahuilah, ada sesuatu yang sesungguhnya sedang bergerak tumbuh di dalamnya, yakni harapan hidup kita yang didengar Tuhan.
Den Bhaghoese telah pergi dari rumah kita. Semoga dia menemukan kebahagiaan di rumahnya yang baru.
Selamat jalan, Den...
Selamat jalan, Jack Sparrow...
Selalu ada tempat di hati kami untukmu kembali.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI