Saya tidak mengatakan bahwa berkurban itu tidak penting. Saya hanya ingin sekedar share tentang pemikiran saya semata. Makna tujuan dari berkurban adalah untuk membantu orang-orang yang dalam keadaan kesulitan, bukan sekadar menyembelih kemudian membagi-bagi daging itu hanya untuk memenuhi hasrat lapar belaka. Akan tetapi, apabila ada tetangga atau orang lain yang tertimpa musibah dan sangat membutuhkan bantuan maka seyogyanyalah harus didahulukan, karena ini wujud kita mencintai manusia seperti Tuhan juga mengasihi manusia. Berbeda kalau orang itu mampu melakukan kedua-duanya, ya berkurban juga membantu yang kesusahan, itu lebih baik lagi.
Lahir sebuah pertanyaan menggelitik dari pemikiran itu. Sekarang katakanlah harga seekor kambing antara 2 sampai 3 juta rupiah, seekor sapi berkisar 15 sampai 30 juta rupiah, pertanyaannya: mana yang lebih penting, membagi-bagi makanan kepada tetangga yang harus dimakan habis hari itu juga, atau memberi santunan beasiswa kepada siswa tak mampu misalnya?
Nah, itulah semua gagasan pemikiran yang rencana mau saya coba tulis menjadi sebuah artikel di Kompasiana ini, Mas Pebri. Menulis itu tidak mudah bagi saya, tiga jam sudah saya memandangi layar monitor kosong ini, tak satupun kata atau kalimat berhasil saya telurkan disini. Baru setelah saya curhat tentang kesulitan-kesulitan saya dalam menulis ini, eh kok jadi lancar ya? .... ajaib!
Dan jari tangan sayapun menjadi tidak kelu lagi ...
Salam Damai semua .....
Â
Gambar : http://ita-simplewords.blogspot.com/
http://www.kompasiana.com/pebrianov/kunci-awal-sebelum-meramu-diksi-artikel_55ef6cf52bb0bd8e1ec66155
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H