Mohon tunggu...
Laura financia kacaribu
Laura financia kacaribu Mohon Tunggu... Mahasiswa - profesi : mahasiswa

hobby jalan jalan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Piso Halasan : Senjata Pusaka Tradisional Suku Batak Toba

10 Juni 2024   22:31 Diperbarui: 10 Juni 2024   22:46 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia memiliki senjata tradisional seperti disuku batak toba , yaitu seperti piso halasan yang digunakan oleh para leluhur nenek  moyang kita atau para pemimpin sebagai alat berburu dan bahkan perang. senjata tradisional ini juga mempunyai makna dan nilai nilai nya tersendiri.

piso halasan berasal dari tapanuli utara, piso halasan merupakan senjata tradisional khas sumater utara yaitu tapanuli utara yang melambangkan kebesaran suku atau kebersamaan suku batak toba.senjata tradisioanal ini juga menjadi simbol sebuah kekuatan bagi para nenek moyang atau leluhur batak toba . senjata ini terlihat seperti alat membunuh tetapi senjata tradisional sumatera utara ini memiliki nilai lebih .

dengan kata lain, mereka cerdas masih bisa membatasi diri agar tidak menggunakan kepentingan pribadi bagi leluhur nenek moyang kita.

piso halasan , berbentuk pedang bermata tunggal yang sedikit melengkung , pangkal pisau nya sedikit lapang sedangkan ujungnya runcing. piso halasan memiliki panjang kurang lebih 70cm-75cm, dan memiliki lebar matau piso 40cm-50cm.

sedangkan ganggangnya terbuat dari tanduk rusa yang di ikuti yang lebih makna makna khusus. biasanya diukur menyerupai tokoh yang berjongkok dengan posisi tangan diatas lutut dan ujungnya jari nya pada dagu. menurut nenek moyang tokoh tersebut ini diyakini sebagai makhluk gaib yang melindungi.

cara membuat piso halasan ini tidak lah mudah hanya orang tertentu yang dapat membuat seperti dukun ( datu ) . piso halasan juga dipergunakan dalam kegiatan yang berhubungan dengan adat dan istiadat orang batak waktu zaman dulu misalnya acara menikah.

dapat disimpulkan bahwa nenek moyang kita atau para pemimpin batak, memiliki pola pikir yang tajam dan selalu mencari solusi dalam setiap permasalahan dan memperluas wawancara mencapai kesejahteraan bersama-sama. 

Laura Financia Br Kacaribu .

Mahasiswa S1 Ilmu Sejarah Di Universitas Sumatera Utara .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun