"Nabastalaku mulai menangis
Air matanya jatuh membasahi pijakan ku
Membentuk perigi rindu tuk berjumpa denganmu
Ku rentangkan kedua tanganku tuk merengkuh ragamu
Oh Nabastalaku... Tangisanmu menyesakkan jiwaku
Akankah  ku kan berjumpa denganmu?Â
Ataukah tangismu hanya tuk jadi kenangan
Yang akan selalu tergenang direlung hatiku."
Tangerang, 31/3/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!