Transformasi digital menjadi pokok perbincangan yang selalu dibawakan saat ini, bagaimana tidak? Kondisi dunia saat ini sudah pesat oleh perkembangan dan penyebaran teknologi digital, yang dikatakan sebagai era Revolusi 4.0, Revolusi 4.0 adalah era perubahan yang menekankan unsur kecepatan dari ketersediaannya informasi, yang mana dalam suatu lingkungan industri selalu mampu terhubung dan berbagi informasi satu dengan yang lain (Prasetyo, 2018).Â
Manajemen transformasi digital merupakan sebuah tantangan besar bagi organisasi publik maupun privat saat ini, dimana salah satu faktor penentu keberhasilannya adalah kemampuan aktor, yaitu mereka yang memimpin suatu organisasi.Â
Namun sayangnya, pemahaman terhadap digital leadership masih minim, padahal digital leadership merupakan konsep penting dalam menyelerakan  antara budaya dan kemampuan (skills) digital organisasi. Lantas apa yang dimaksud dengan digital leadership?Â
Digital Leadership
Sebelum digital leadership, kepemimpinan yang berjalan dalam sebuah organisasi adalah kepemimpinan klasik (classical leadership). Digital leadership  memiliki pola pikir dan kualitas yang berbeda dengan classical leadership.
Digital leadership tidak hanya diartikan sekadar seorang pemimpin yang mahir dalam mengoperasikan komputer, pemrograman, dan hal-hal terkait melainkan pemimpin yang dapat mengelola dan memimpin organisasi dalam era digital dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mencapai tujuan organisasi.Â
Berdasarkan dari  berbagai sumber dan literatur yang ditemukan, terdapat sepuluh karakteristik utama kepemimpinan digital (digital leadership) yang menurut Budiyanto (2022) terbagi menjadi tiga area fungsional, yaitu kepemimpinan strategis, kewirausahaan,  dan teknologi digital. Â
Namun, meskipun begitu, kesepuluh karakteristik digital leadership memiliki sifat saling berhubungan karena merupakan proses yang sistematis. Adapun kesepuluh karakteristik tersebut, sebagai berikut. Â
Creative, digital leader harus memiliki pola pikir dan kemampuan untuk memecahkan masalah dan menjaga hubungan antaranggota dan lintas tim. Hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi para pemimpin digital untuk dapat mengelola organisasi yang di dalamnya terdapat berbagai generasi, seperti Baby Bloomer, Milennial, dan Gen Z, tetapi tetap mengusahakan tercapainya tujuan organisasi.
Digital intelligence, kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan teknologi. Evolusi teknologi yang cepat membutuhkan adaptasi terhadap perubahan untuk mencapai tujuan organisasi secara konsisten. Selain itu, digital leader harus mampu memahami kondisi dan situasi, serta bisa memecahkan masalah pada situasi yang sulit.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!