Mohon tunggu...
Laudza Prasetyo
Laudza Prasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo, saya adalah mahasiswa di salah satu PTKIN di Jawa Timur.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sosialisasi Pernikahan Dini: Membangun Kesadaran Remaja untuk Masa Depan yang Lebih Baik

29 Januari 2025   17:10 Diperbarui: 29 Januari 2025   17:10 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosialisasi Pernikahan Dini: Membangun Kesadaran Remaja untuk Masa Depan yang Lebih Baik


Pernikahan dini masih menjadi isu yang cukup kompleks di berbagai daerah, termasuk di Desa Slamparejo. Minimnya pemahaman tentang dampak pernikahan di usia muda dapat membawa konsekuensi serius bagi masa depan generasi muda, baik dari segi pendidikan, ekonomi, hingga kesehatan.

Untuk meningkatkan kesadaran para remaja mengenai bahaya pernikahan dini, sebuah sosialisasi diselenggarakan di Balai Desa Slamparejo pada pukul 18.15. Kegiatan ini menghadirkan Dicky Wicaksono, seorang Duta Genre, sebagai pemateri. Dengan pendekatan yang interaktif dan berbasis media visual, sosialisasi ini diharapkan dapat menyampaikan pesan secara efektif dan menarik bagi para peserta.

Para remaja desa yang hadir terlihat antusias mengikuti kegiatan ini. Dengan pemaparan melalui video pendek dan diskusi langsung, mereka diajak untuk memahami berbagai aspek pernikahan dini, mulai dari dampak psikologis hingga tantangan sosial yang akan dihadapi jika menikah di usia terlalu muda.

Kegiatan sosialisasi dimulai tepat pukul 18.15 di Balai Desa Slamparejo. Para remaja desa tampak bersemangat mengikuti acara ini, mengingat topik yang diangkat sangat relevan dengan kehidupan mereka. Sosialisasi dibuka dengan pemutaran video pendek yang menggambarkan realitas pernikahan dini, termasuk berbagai dampak negatif yang mungkin terjadi.

Video tersebut menyajikan kisah nyata dan data yang menunjukkan bagaimana pernikahan dini dapat menghambat pendidikan, menyebabkan ketidaksiapan ekonomi, serta meningkatkan risiko kesehatan bagi ibu dan anak. Pemateri, Dicky Wicaksono selaku Duta Genre, kemudian mulai mengajak para peserta untuk berdiskusi mengenai isi video tersebut.

Dalam sesi interaktif, Dicky menjelaskan berbagai faktor yang menyebabkan pernikahan dini masih terjadi, seperti tekanan sosial, ekonomi, dan kurangnya edukasi. Ia juga menekankan bahwa remaja memiliki hak untuk merencanakan masa depan mereka dengan lebih baik, termasuk dalam hal pendidikan dan karier.

Selain itu, pemateri memberikan wawasan tentang pentingnya membangun hubungan yang sehat dan kesiapan mental serta finansial sebelum menikah. Para peserta diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman atau pandangan mereka mengenai pernikahan dini di lingkungan sekitar.

Diskusi berlangsung dengan suasana santai namun tetap informatif. Banyak remaja yang mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap pernikahan dini, terutama terkait impian dan cita-cita yang ingin mereka capai. Dicky pun memberikan motivasi agar mereka tetap fokus pada pendidikan dan pengembangan diri sebelum memutuskan untuk membangun rumah tangga.

Dengan pendekatan berbasis media visual dan diskusi terbuka, sosialisasi ini berhasil menarik perhatian peserta dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pentingnya menunda pernikahan hingga benar-benar siap.

Sosialisasi tentang pernikahan dini yang diadakan di Balai Desa Slamparejo memberikan wawasan baru bagi para remaja mengenai pentingnya kesiapan dalam membangun rumah tangga. Dengan pemutaran video pendek dan diskusi interaktif bersama Dicky Wicaksono, para peserta mendapatkan pemahaman yang lebih jelas tentang dampak negatif dari pernikahan di usia muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun