Menginspirasi Generasi Muda: Rutinitas Mengajar di TPQ Desa SlamparejoÂ
Kegiatan KKM juga memberikan pengalaman yang mendidik dan bermakna, salah satunya adalah membantu mengajar di Taman Pendidikan Quran (TPQ). Di Desa Slamparejo, Dusun Krajan, dua TPQ menjadi tempat bagi anggota KKM untuk berkontribusi: TPQ Baiturrohmah dan TPQ Nurul Huda.
Mengajar di TPQ tidak hanya menjadi wadah berbagi ilmu, tetapi juga ajang membangun hubungan yang lebih erat dengan masyarakat, khususnya generasi muda. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari dengan jadwal bergilir setelah sholat Ashar pada pukul 15.30 dan setelah sholat Maghrib pada pukul 18.00. Dalam setiap sesi, dua hingga tiga anggota KKM hadir untuk mendampingi anak-anak belajar membaca Al-Qur'an, kitab Izzul Adab, Mabadik Fiqhiyyah, hingga tata bahasa Arab melalui tulisan Pegon atau Nahwu.
Semangat anak-anak yang datang ke TPQ menjadi sumber energi tersendiri bagi para mahasiswa. Mereka tidak hanya belajar, tetapi juga membawa keceriaan dengan tingkah laku polos yang selalu mencairkan suasana. Bagi mahasiswa, ini adalah kesempatan untuk memberikan dampak positif sekaligus belajar dari semangat anak-anak desa yang begitu tulus.
Setiap sore dan malam, 2 TPQ di Dusun Krajan menjadi tempat berkumpulnya anak-anak yang penuh antusias. Setelah sholat Ashar, anak-anak mulai berdatangan ke TPQ dengan membawa buku jilid mereka. Di sesi sore ini, fokus utama adalah pembelajaran membaca buku jilid sesuai tingkat kemampuan mereka. Para mahasiswa yang bertugas menyimak bacaan anak-anak satu per satu. Mereka dengan sabar membenarkan kesalahan pengucapan, memberikan contoh pelafalan yang benar.
Ketika malam tiba, pada TPQ Nurul Huda biasanya lebih terfokus pada pelajaran kitab, seperti Izzul Adab, yang mengajarkan nilai-nilai akhlak, dan Mabadik Fiqhiyyah, yang memberikan pemahaman dasar tentang hukum Islam. Dan juga, pelajaran tata bahasa Arab menggunakan Pegon atau Nahwu.
Meskipun pelajaran kitab sering kali dianggap berat, mahasiswa yang bertugas berusaha menjelaskan materi dengan bahasa yang mudah dipahami. Mereka juga memberikan contoh-contoh praktis agar anak-anak dapat memahami konsep yang diajarkan.Â
Selain mengajar, para mahasiswa juga terlibat dalam memberikan bimbingan emosional. Ada momen-momen di mana anak-anak bercerita tentang cita-cita mereka atau masalah kecil yang mereka hadapi. Kehadiran mahasiswa sebagai pendengar dan pembimbing memberikan warna berbeda dalam kegiatan ini, membuat anak-anak merasa diperhatikan dan dihargai.
Kegiatan mengajar di TPQ tidak hanya melibatkan proses belajar formal, tetapi juga membangun kedekatan personal. Anak-anak tidak hanya mendapatkan ilmu baru, tetapi juga merasakan dukungan dan kehangatan dari para mahasiswa yang dengan tulus membimbing mereka.
