Mohon tunggu...
Humaniora

Usia Berapakah Ideal Si Kecil Masuk Sekolah?

18 April 2017   21:41 Diperbarui: 29 November 2017   22:04 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan itu kunci dari salah satu bekal di hari tua. Tidak ada orang tua manapun yang menghendaki buah hatinya sengsara di hari tua. Pendidikan itu sebagian didapatkan dari bangku sekolah. Berapakah usia ideal si kecil untuk masuk bangku sekolah? Usia anak dalam memasuki bangku sekolah harus disesuaikan dan diperhatikan, jika tidak bisa menentukan waktu si kecil mulai bersekolah bisa berakibat fatal dikemudian hari. Pada usia 4-5 tahun, anak-anak mestinya masuk taman kanak-kanak (TK/RA), sedangkan bangku sekolah dasar (SD/MI) baru boleh didudukinya di usia 6 tahun, boleh jadi 5-7 tahun. Umumnya usia ideal anak bisa masuk sekolah di atas 6 tahun. 

Hal itu mendasar pada pemikiran bahwa anak pada usia ini sudah melewati masa balita. Mereka dinilai telah siap dalam segi apapun yaitu segi social, emosional, intelektual, serta spiritual untuk berada jauh dari orang tua dan mencoba melakukan kegiatan dan aktifitasnya sendiri yaitu mencoba mandiri dalam hal belajar. Bila anak berusia kurang dari 6 tahun dipaksakan untuk masuk SD/MI, maka yang akan dikhawatirkan akan mengalami suatu gangguan perkembangan pada usia selanjutnya. 

Oleh karena itu, pada usia enam tahun seorang anak bisa dianggap layak untuk masuk sekolah, dan yang perlu diketahui bahwa usia enam tahun anak diperbolehkan duduk dibangku SD/MI ketika dia merasa mampu serta orang tuanya juga mengetahui kemampuan anak itu sehingga anak itu bisa dianggap mampu serta kemampuannya untuk kedepannya tidak dikhawatirkan dan tidak akan mengalami perkembangan buruk pada usia selanjutnya. Ketentuan ini menjadi pegangan umum di seluruh dunia. Jadi, usia ideal anak masuk sekolah di atas balita.

Menurut saya pribadi anak bisa dikatakan mampu dan diperbolehkan untuk sekolah TK/RA ketika anak itu bisa melakukan gerakan memegang telinga dengan tangan di atas kepala.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun