Mohon tunggu...
Humaniora

Pengabaian "Parenting" pada Anak

11 September 2018   08:45 Diperbarui: 11 September 2018   10:28 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dikalangan zaman modern ini, banyak orang tua sibuk mengurusi kesibukannya sendiri dibandingkan untuk bisa mengurus anaknya. Setiap orang akan meremehkan hal yang semacam ini seperti para orang tua lontarkan dari ucapannya : "banyak pekerjaan nih yang harus dilakukan. Pekerjaan kantor, rapat RT RW. Sudahlah, lagian ada baby sitter di rumah". 

Nah pemikiran seperti itu harusnya dihilangkan jangan mudah terpengaruh oleh perasaan sendiri, ego sendiri hingga tidak mementingkan sikap keibuannya maupun sikap menjadi seorang ayah terhadap anaknya. Sikap yang seperti itu akan membuat hubungan emosional antara orang tua dan anak menjauh. Ditengah padatnya kesibukan sehari-hari, seharusnya kita dapat memanfaatkan "quality time" bersama keluarga agar dapat mempererat hubungan. Hal ini memfungsikan agar hubungan yang dijalani menjadi lebih erat. 

Setiap orang tua tentu menginginkan hubungan yang dekat dengan anak-anaknya. Kedekatan antara orang tua dan anak akan menciptakan suasana rumah yang damai dan menyenangkan. Siapapun pasti menginginkan keluarga yang harmonis bukan ? Terlepas dari berbagai kesibukan orang tua di luar rumah, tempat kembali yang paling menyenangkan tetaplah di rumah. Ketika berkumpul bersama keluarga dan anak-anak.

Lalu bagaimana agar selalu tercipta hubungan yang erat antara orang tua dengan anak ? Setiap keluarga pasti mempunyai cara tersendiri untuk bisa mendekatkan hubungannya dengan anak-anak. Namun secara garis besarnya yaitu meyakinkan anak bahwa dirinya memang dicintai dengan ucapan dan tindakan. Anak akan membutuhkan cara kita memperlakukan dia itu seperti apa, memperlakukan bukti bagaimana menyikapinya ketika ia sedang merasa terbaikan. 

Anak semakin dicintai, disayangi maka akan mengembangkan hubungan orang tua dengan anak semakin dekat. Cara orang tua memperlakukan kasih sayang terhadap anak itu simple yaitu dengan cara ucapan kasih sayang orang tua kepada anak bisa menjadi bentuk ekspresi rasa cinta kita kepada mereka. Memeluk dan mencium mereka dengan penuh kasih sayang bisa membuat mereka merasa diterima dan dilindungi dalam suasana yang penuh kenyamanan.

Mana ada sih orang tua yang tega membuat anaknya menderita ? Orang tua juga pasti punya kesadaran diri untuk merawat dan mendidik buah hati tercintanya. Beberapa orang mengatakan "orang tua itu gak semuanya baik" pemikiran seperti itu salah, buanglah pemikiran yang tidak berlogis. Begini, memang benar karakter setiap orang berbeda-beda. Tetapi jangan asal salah menyalahkan atau menyalahkan sepenuhnya apalagi terhadap orang tua, ibu yang sudah mengandung dan melahirkan kita. Ayah yang bersusah payah mencari nafkah untuk keluarga. Kalau bukan orang tua siapa lagi, apakah kita akan hidup seperti ini ?

Kesimpulannya, orang tua mendidik kita, menyayangi dan mencintai kita dengan sepenuh kasih. Tidak ada yang namanya orang tua jahat, buruk, apalah. Itu hanyalah penilaian pandangan kita yang buruk saja. Komunikasi yang terjalin dengan baik antara anggota keluarga bisa mempererat hubungan orang tua dengan anak. 

Menikmati waktu ketika santai bersama sambil membicarakan banyak hal tentang kegiatan mereka atau aktifitas mereka di sekolah bisa menjadi cara sederhana untuk lebih mendekatkan diri pada anak. Momen berkualitas dalam kebersamaan tidak harus piknik ke luar kota dan berfoya-foya, justru di rumah kita bisa menciptakan suasana yang menyenangkan dengan belajar bersama ketika anak sedang kesulitan belajar, membacakan cerita sebelum tidur (dongeng), bermain bersama dengan keluarga, menikmati kebersamaan di rumah bersama keluarga yang sungguh harmonis dan nyaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun