Di era digital ini, teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin sering digunakan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang akademis. Sebagai seorang mahasiswa, saya merasakan sendiri betapa besarnya pengaruh AI dalam kegiatan belajar sehari-hari. Mulai dari aplikasi penulisan hingga alat yang membantu mengatur waktu, AI telah membuat kehidupan akademis saya lebih efektif dan efisien. Tetapi, seberapa jauh sebenarnya AI dapat membantu, dan apakah benar-benar bermanfaat dalam studi sehari-hari? Berikut adalah pengalaman pribadi saya dalam menggunakan beberapa aplikasi berbasis AI dalam kegiatan akademis.
Pengalaman Pribadi dengan Penggunaan AI di Akademis
1. Membantu dalam Penulisan dengan AI Writing Tools
Sebagai mahasiswa, tugas menulis adalah bagian dari keseharian saya. Dari laporan hingga esai, ada banyak sekali dokumen yang harus disusun secara terstruktur dan jelas. Salah satu alat AI yang sering saya gunakan adalah Grammarly dan tools seperti Notion AI. Dengan bantuan alat ini, saya bisa memeriksa tata bahasa, ejaan, dan bahkan mendapatkan saran mengenai gaya penulisan. Bagi saya, Grammarly sangat membantu dalam menghindari kesalahan penulisan yang mungkin terlewatkan, terutama dalam tugas yang harus menggunakan bahasa Inggris.
Selain itu, Notion AI juga membantu saya dalam membuat outline atau merapikan ide. Ketika memiliki banyak ide di kepala, sering kali sulit untuk mengorganisasikannya menjadi paragraf yang terstruktur. Notion AI membantu saya menyusun ide-ide tersebut dengan lebih mudah, sehingga tulisan menjadi lebih terarah dan informatif.
2. Penggunaan AI dalam Pencarian Informasi Cepat
Salah satu aspek yang sangat membantu dalam kegiatan akademis adalah pencarian informasi. Dengan adanya teknologi AI di mesin pencari seperti Google dan Bing, hasil pencarian menjadi semakin relevan dan cepat. Bahkan, Bing Chat AI atau ChatGPT dapat membantu saya menemukan referensi, ringkasan topik, atau artikel ilmiah dengan lebih cepat.
Sebagai contoh, ketika saya sedang mengerjakan makalah mengenai literasi digital, saya menggunakan AI untuk menemukan informasi terbaru. AI memungkinkan saya untuk mendapatkan referensi yang relevan secara real-time, dan AI bahkan bisa memberikan ringkasan singkat dari jurnal yang saya baca. Ini sangat menghemat waktu karena saya tidak perlu membaca seluruh artikel untuk mendapatkan poin penting.
3. Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu Berbasis AI
Di tengah banyaknya tugas kuliah, penting untuk memiliki manajemen waktu yang baik. Aplikasi seperti Google Calendar dan Notion juga memiliki fitur berbasis AI untuk mengatur dan mengingatkan jadwal kegiatan. Saya sering menggunakan fitur reminder untuk mengatur waktu pengerjaan tugas dan jadwal belajar, sehingga saya dapat fokus pada tugas yang lebih mendesak terlebih dahulu.
Selain itu, aplikasi seperti Forest atau Focus@Will, yang menggunakan AI untuk mengatur musik fokus atau timer berbasis produktivitas, membantu saya tetap fokus selama waktu belajar. Hal ini membuat saya bisa mengelola waktu lebih baik dan menjaga produktivitas dengan bantuan AI dalam keseharian akademis saya.
4. Penggunaan AI untuk Meningkatkan Pemahaman MateriÂ
Dalam belajar, AI juga membantu saya memahami materi yang sulit. Platform seperti Khan Academy, yang sekarang sudah mengadopsi teknologi AI untuk memberikan penjelasan dan latihan soal interaktif, sangat membantu dalam memahami konsep-konsep yang sulit. Dengan latihan yang disesuaikan oleh AI, saya bisa mengasah pemahaman saya dengan soal yang relevan.
Selain itu, ChatGPT juga bisa menjadi alat bantu belajar. Ketika ada konsep yang sulit saya pahami dari kuliah atau bacaan, saya sering bertanya di ChatGPT untuk mendapatkan penjelasan sederhana. Saya bisa bertanya tentang topik yang spesifik dan mendapatkan penjelasan yang mudah dipahami, seolah memiliki tutor pribadi yang selalu siap membantu.
Apakah Penggunaan AI Benar-Benar Efektif?
Dari pengalaman saya, AI memang membawa banyak kemudahan dalam kegiatan akademis, tetapi ada beberapa batasan yang perlu diperhatikan. AI sangat efektif dalam membantu tugas-tugas teknis, seperti penulisan, pencarian informasi, dan manajemen waktu. Namun, untuk pemahaman mendalam atau tugas yang membutuhkan kreativitas, AI masih memiliki keterbatasan. AI dapat memberikan gambaran umum, tetapi untuk analisis yang kritis dan orisinal, tetap dibutuhkan pemahaman manusia.
Selain itu, menggunakan AI secara berlebihan dapat menimbulkan ketergantungan yang berlebihan. Saya merasa perlu tetap berhati-hati agar tidak terlalu bergantung pada AI dalam mengerjakan tugas, karena ini dapat mempengaruhi kemampuan saya dalam berpikir kritis dan menyelesaikan masalah secara mandiri.