Mohon tunggu...
Hendry Lumban Gaol
Hendry Lumban Gaol Mohon Tunggu... -

www.latteung.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pak Menhub, Ada Niat Baik Nggak, seh?

20 Mei 2011   02:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:26 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Sebenarnya ada nggak sih niat pemerintah mengatasi masalah kemacetan di Jakarta?".


Demikian pertanyaan retorik yang dilontarkan seorang responden di Editorial Media Indonesia, Metrotivi pagi ini. Mas Pram,--Host Acara-- berapi-api melontarkan statement, yang menurut saya lebih bernada kritikan pada pemerintah. Pasalnya, Menteri Perhubungan yang seyogianya mampu menyelesaikan masalah sistem perhubungan di negeri ini angkatbicara. Baca saja di kompas online 19 Mei 2011, tentang pernyataan ketua organda

"Dalam rapat koordinasi ini, hasilnya Menteri Perhubungan memberikan instruksi agar empat ruas jalan tol yang ditutup segera dibuka. Alasannya jalan tol tersebut merupakan jalan nasional sehingga menurut aturan diatur dan dikelola Kementerian Perhubungan," kata Ketua Organda DKI Jakarta Soedirman ketika dihubungi wartawan, Kamis (19/5/2011).


Pak Menteri akan membuka kembali Jalur Tol dalam kota untuk kenderaan truk dan sejenisnya dimana pada minggu lalu ditutup sementara karena adanya KTT ASEAN. Dampak dari penutupan itu sendiri, kemacetan Jakarta berkurang 30%. Ternyata, dampak positif ini berbanding terbalik dengan dampak yang diterima para supir truk dan perusahaan pemiliknya. Konon, katanya biaya operasional dan BBM meningkat tajam.

Senada dengan Pak Menteri, sang Ahli kota Jakarta yang pada masa kampanye berkoar-koar menjanjikan penyelesaian masalah banjir dan macet, Bang Foke. Bedanya, Abang ini akan membuka jalan tol dalam kota untuk truk secara bertahap.

Kami masih evaluasi terus, sekarang sudah sebagian dibuka, yaitu jalur dari Tanjung Priok ke Cawang diperbolehkan beroperasi.


Persamaan keduanya adalah takut pada Organda DKI,--atau barangkali ada oknum tertentu--yang mengancam akan mogok massal pada hari ini.

Pertanyaanya, sebetulnya pemerintah ini takut pada oknum tertentu itu, atau bagaimana?.

Aneh memang negeri ini, segala sesuatu dibenturkan pada politik dan bila sudah sampai ke ranah itu, kepentingan golongan atau pribadilah yang bicara. Lagi-lagi soal jalan raya. Seharusnya, penutupan ruas tol untuk Truk harus dibarengi dengan pemberian jalur alternatip, sehingga tidak merugikan satu pihak. Misalnya membuka lingkar luar jalan  lebih banyak. Seandainya ada ruas tol yang menghubungkan Bekasi - Tangerang dan Cekangkareng Bekasi dari lingkar luar, sepertinya tak ada masalah.

Ini lagi-lagi soal kemauan pemerintah. Mengatasi kemacetan bukan pada pembatasan kenderaan, tapi memperbanya jalur/akses jalan dan moda transportasi. Berkacalah pada Malaysia yang sudah berhasil mengatasi kemacetan di negerinya. Tak usah jauh-jauh studi banding ke Australia, Spanyol, Inggris, nanti makin kelihatan kebodohanmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun