Kembali ke soal kenaikan harga BBM, rakyat ini takkan semarah seperti sekarang ini bila kebijakan ini dibarengi dengan prestasi memukau dari pemerintah. Mahasiswa takkan berdemonstrasi hanya gara-gara kenaikan harga BBM bila mereka ikut menikmati yang dinamakan Subsidi itu. Misal, persamaan hak diterima di perguruan tinggi tanpa embel-embel harus bayar berapa uang masuknya. Atau penghapusan uang kuliah, dan banyak lagi.
Pemerintah ribut soal subsidi yang harus dihapuskan. Sementara rakyat bingung dan semakin bingung, seperti apa itu subsidi. Adakah yang bisa menjamin bila subsidi BBM dihapus, maka rakyat sejahtera?, siapa yang bisa menjamin, tunjuk tangan!. Kalau dalilnya, subsidi hanya dinikmati sebagian kalangan yaitu pemilik mobil pribadi, maka gampang saja solusinya. Hitung saja pemakaian BBMnya, lalu dari pemakaian itu, berapa yang disubsidi pemerintah. Lalu tambahkan saja ke pajak kenderaan itu. Artinya, rakyat golongan tak mampu, tidak merana dan orang mampu merasa ikut bertanggung jawab dengan membayar pajak.
Tapi, jangan keburu Coy,...
Musnahkan dulu gayus-gayus yang ada di kantor pajak itu, supaya pajak kenderaan itu tidak lenyap seketika. Kalau pemerintah kita mau, maka negara ini bisa lebih baik dari kondisi sekarang ini, tanpa meributkan kenaikan harga BBM. Rakyat akan mendukung sepenuhnya kebijakan pemerintah bila rakyat sudah menikmati apa yang dinamakan kesejahteraan.
Indonesia tetap jaya!.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H