Bogor, 09 Maret 2022 - Menjelang bulan Ramadhan banyak bahan pangan yang harganya melonjak. Seperti bawang, telur, hingga cabai yang diketahui mengalami kenaikan cukup parah. Bukan hanya di satu tempat, kenaikan harga bahan pangan ini terjadi di beberapa daerah.
Kenaikan cabai kemarin pun membawa dampak bagi para penjual. Banyak stok cabai yang membusuk karena jarang ada yang membeli cabai. Bahkan stok yang membusuk itu banyak yang berakhir di pembuangan.
Diketahui kenaikan cabai saat itu dikarenakan musim hujan yang berlangsung lama. Curah hujan yang tinggi itu menyebabkan banyaknya petani yang mengalami gagal panen. Akibatnya cabai mulai langka dan harganya meroket hingga sangat tinggi.
Namun berbeda dengan di Pasar Ciluar, cabai saat ini mengalami penurunan harga. Walaupun sebelumnya ikut mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi, saat ini harga cabai sudah mulai stabil. “Kalau sekarang sih udah turun ya (cabai), kemarin kan pernah 65 ribu sekarang udah 45 ribu. Ya lumayan lah turunnya.” ujar Pak Kosim, penjual cabai di Pasar Ciluar.
Penurunan harga cabai ini tentu saja disambut positif oleh berbagai pihak. Mulai dari pedagang, produsen makanan, hingga ibu rumah tangga yang biasa membeli cabai untuk sehari-hari. “Senang banget dong. Dulu berasa (mahal) banget beli cabai. Sekarang alhamdulillah udah murah jadi bisa tiap hari bikin sambal.” ucap Bu Pia sebagai pembeli cabai di Pasar Ciluar.
Semua orang kini berharap harga bahan pangan terutama cabai bisa turun dan stabil. Dikarenakan banyaknya masyarakat yang protes akan hal ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H