Mohon tunggu...
Lyfe

Siklus Kontrakan Mahasiswa

4 November 2017   09:46 Diperbarui: 4 November 2017   10:20 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tinggal di kontrakan merupakan suatu pilihan bagi mahasiswa saat mereka mulai merantau ke suatu daerah dimana universitas berada dan menjadi mahasiswa baru di sebuah universitas tersebut. Hari demi hari pun mereka jalani kehidupan di kontrakan tersebut. Hingga tak sadar mereka telah membentuk suatu siklus yang namanya siklus kontrakan.

Siklus awal yaitu setelah sekian lama mencari tempat tinggal yang pas maka akhirnya mereka menemukan hunian yang berupa kontrakan. Hari pertama pun saat awal" Maba mereka pun saling berkenalan satu sama lain. Awalnya sih agak canggung canggung gimana gitu. Dan pada tahap ini mereka me list Barang" apa yang di butuhkan di kamar seperti tempat sampah sapu, kemoceng, keset wellcome, rak, pisau ,kresek sampah. Dan lain sebagainya. 

Pada saat itu mereka sangat enak untuk diajak iuran membeli barang barang keperluan kontrakan. Mungkin karena masih awal selain gajinya banyak Dari orang tua juga rasa sungkan kepada teman yang baru kenal jika nggak iuran. Kira kira ada hasrat tersendiri yang membuat mereka enak diajak iuran. Dan saat ingin mencari makan mereka bisanya bersama-sama karena sambil mencari warung makan dekat dengan lokasi kontrakan. Dan saat tidak males biasnya mereka masak bersama sama dan sungguh kekeluargaan sangat terasa pada saat awal" berada di kontrakan.

Siklus yang kedua  ini ditemui saat setelah mereka tinggal sekitar hampir 2 bulanan. Mereka pun saling mengamati keseharian teman teman satu kontrakannya. Ada yang mulai menaruh baju sembarang tempat ada yang mulai sulit diajak iuran dan lain sebagainya. Nah lalu mereka berbincang bincang ke pada teman lainnya seperti mencari pendukung untuk mendukung pendapatnya kepada teman yang bikin risih di kamar karena apa yang ia lakukan di kesehariannya. 

Mereka bilang eh dia lo gini gini gini. Nah akhirnya ajang rumpi pun dimulai dan menyampaikan keluh kesahnya terhadap temannya . Sampai sampai mereka membuat strategi khusus dalam menghadang kebiasaan yang menurut mereka tidak sesuai dengan mereka. Padahal terkadang yang diajak untuk kerjasama juga kadang membicarakan yang mengajak dan semua itu begitu rumit.

Lalu siklus ketiga yaitu bisa disebut tahap pendinginan bisanya anak kontrak an berkumpul dan berembug jika dirasa keadaan sudah genting karena hal hal yang dilakukan teman se kontrakannya. Mereka berkumpul dalam satu tempat yang sama dan seakan akan mereka  membuat rapat pleno dimana ada pemimpin jalannya rapat kontrakan dia menyuruh satu persatu anggota kontrakan menyampaikan keluh kesahnya selama berada dalam kontrakan dengan begitu detail. Setelah dirasa sudah menampung segala keluh kesah nya lalu di Carikan solusi untuk memecahkan segala masalah. Dan akhirnya kehidupan baru pun dimulai dengan suasana baru.

Nah itulah sekelumit siklus kehidupan anak kontrakan yang terdapat suka duka  didalamnya.
Seluruh siklus yang dijalani selalu ada cerita yang menyertainya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun