Mohon tunggu...
Lativa Nurunnisa
Lativa Nurunnisa Mohon Tunggu... Akuntan - SEKOLAH TINGGI ILMU SYARIAH BOGOR

senang mempelajari hal baru dan berinteraksi dengan banyak orang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjadi Terpelajar Tidak Bisa Mengurangi Kemiskinan di Provinsi Kalimantan

9 Oktober 2023   08:53 Diperbarui: 9 Oktober 2023   09:45 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Lativa Nurunnisa S.E,. Finantyo Eddy Wibowo, M.M., Ahmat Muti, M.Si.,

Kemiskinan termasuk pembahasan makro ekonomi dan menjadi titik fokus utama. Banyak hal yang dapat menjadi penyebab kemiskinan. Kemiskinan harus menjadi tujuan perbaikan bagi pemerintahan di Indonesia, karena kemiskinan membuat individu terbatasi untuk memiliki akses seperti individu lainnya yang juga dapat menghambat laju pertumbuhan penduduk

Faktor lain yang menjadi penyebab kemiskinan adalah adanya pola yang tidak sama antara penduduk yang memiliki sumber daya alam melimpah ketika dibandingkan dengan penduduk yang memiliki sumber daya alam terbatas. Hal ini menyebabkan tidak meratanya pendapatan. Kemudian, kesenjangan sumber daya manusia berefek pada menurunnya produktifitas manusia serta pendidikan yang tidak memadai dan menyebabkan diskiriminasi di lingkungan sekitar, Akhirnya penduduk dengan rata-rata pendapatan rendah akan kesulitan untuk mendapatkan kepercayaan memiliki akses modal untuk membuka usaha, dan Kemiskinan akan terus berlanjut.

sadap.kaltimprov.go.id
sadap.kaltimprov.go.id

Menurut laporan yang dipublikasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) bahwasanya penduduk miskin pada bulan September 2021 berada pada angka 9.71 persen dari total rakyat Indonesia. Angka ini telah turun sebesar 0.48 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Di bulan Maret 2021, menurut data yang ada disebutkan bahwa persentase penduduk miskin sekitar 10,14 persen yang mewakili 27.54 juta penduduk dari total 272 juta penduduk keseluruhan. Secara keseluruhan, penduduk miskin pada bulan September tahun 2021 sekitar 26.50 juta, telah mengalami pengurangan 1.05 juta dibanding bulan September tahun 2020

Kalimantan mempunyai sumber daya alam yang melimpah. Pulau Kalimantan merupakan pulau terbesar ketiga di dunia dan sebagian besar wilayah Kalimantan (73%) dimiliki oleh Indonesia dan sisa nya dimiliki oleh negara lain. Pulau Kalimantan juga memiliki sumber daya yang melimpah, beragam jenis tambang juga dihasilkan. Kalimantan juga memiliki hutan tropis kelas internasional dengan jenis keragaman flora fauna tertinggi di bumi, dan dijuluki "Pulau Seribu Sungai" karena aliran sungai-sungainya yang panjang.

Kalimantan memiliki kekhususan dalam konteks kemiskinan di Indonesia. Faktor-faktor seperti potensi sumber daya alam yang melimpah namun perlu pengelolaan yang berkelanjutan, kompleksitas geografis dan demografis yang mempengaruhi aksesibilitas, konflik sosial dan ketimpangan sosial-ekonomi, serta pertumbuhan ekonomi yang tidak merata, semuanya berkontribusi terhadap tingkat kemiskinan di wilayah ini.

Walaupun sumber daya alam yang melimpah, pemanfaatan oleh SDM-nya masih relatif rendah. Topik ini bisa dilihat menurut data BPS mulai dari 3 tahun terakhir yaitu 2019-2021, Kalimantan Barat merupakan provinsi dengan IPM paling rendah dibanding provisi yang ada di Kalimantan lainnya.

Skripsi.Lativa.2023
Skripsi.Lativa.2023

Ada sebuah riset yang dilakukan oleh Lativa Nurunnisa pada tahun 2023, seorang sarjanawan yang meneliti tentang dampak dari Indeks Pembangunan Manusia, Inflasi, Tingkat Partispasi Angkatan Kerja terhadap kemiskinan dengan studi kasus di 5 Provinsi di Kalimantan dalam periode waktu di tahun 2014-2021. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa inflasi dan tingkat partisipasi angkatan kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap persentase kemiskinan di 5 provinsi di Kalimantan. Sementara itu, Indeks Pembangunan Manusia tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap persentase kemiskinan di daerah tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun