Setiap perempuan adalah cantik, lembut, terlahir indah, dan telah menjadi fitrahnya jika ia mencintai keindahan.
Setiap perempuan pada dasarnya suka melakukan banyak hal agar pesona kecantikannya semakin terpancar.
Namun tahukah kita bahwa betapapun tingginya nilai kecantikan itu, tetap akan terasa hambar jika kecerdasan tidak diusahakan untuk dimiliki.
Ketika seorang perempuan tidak cerdas mendidik hatinya, siapapun pasti akan tahu bahwa tiada lagi kecantikan akhlaq pada dirinya.
Ketika perempuan tidak cerdas dalam berinteraksi, maka kecantikan tentang jati dirinya akan diragukan orang di sekelilingnya.
Ketika kecerdasan tidak dihadirkan dalam berbicara dan berperilaku, maka kecantikan dengan mudah akan lenyap dari dirinya, kemudian justru berganti dengan julukan penggosip atau bahkan perempuan kasar.
Sungguh, kecerdasan tidak hanya melulu dilihat dari kuatnya daya ingat atas sesuatu, juga bukan hanya dilihat dari lembaran catatan akademis, tapi lebih pada kesadaran perempuan itu sendiri untuk menampilkan dirinya sebagai perempuan dengan segenap nalurinya yang memang indah dan pantas untuk di hormati.
Begitu pula dengan sebuah kecantikan, kecantikan yang utama tidaklah terbatas pada bagaimana cara seorang perempuan memoles muka.
Kecantikan yang sesungguhnya terletak pada cerdasnya ia dalam menjaga diri dan kehormatannya.
Jika hal tersebut telah dipenuhinya, maka kecantikan yang ada padanya tidak akan menjadi santapan liar laki-laki yang hanya melihat perempuan dengan nafsu..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H