Rangkaian Kata Membuatku Terbawa Suasana Cerpen
Oleh: Latisya Afifatunnisa
Cerpen Yang Berjudul "Yang Lebih Penting dari Aku" menceritakan seorang anak yang duduk sambil membaca buku. Saudara dari anak itu mengejeknya. Anak itu hanya membiarkan saudaranya mengejek. Beberapa lama kemudian, anak itu tidak tahan dengan ejekan saudaranya. Anak itu memberanikan diri untuk berdiri. Salah satu dari saudaranya ikut berdiri.
Mereka akan melakukan baku hantam. Baku hantam hampir terjadi, tetapi dihalangi oleh saudaranya yang lain. Beberapa menit kemudian pintu operasi terbuka. Anak itu langsung mendekat keruangan tersebut untuk mendengarkan hasil operasi ayahnya. Operasi ayahnya berhasil, lalu saudaranya yang akan melakukan baku hantam pun meminta maaf.
 Saat aku membaca cerpen "Yang Lebih Penting dari Aku", aku merasa sangat menikmati paragraf delapan dalam cerpen itu. Suasana panas yang digambarkan begitu menegangkan. Aku bahkan ikut merasa kesal saat membacanya. Penulisnya memang luar biasa dalam membangun cerita. Pembaca pun seolah ikut terbawa ke dalam suasana cerita tersebut.
Saat aku membaca cerpen "Yang Lebih Penting dari Aku" perasaanku marah ketika tokoh aku diejek pada paragraf satu. Pada paragraf kedua aku bingung kenapa orang mondar-mandir. Perasaanku di paragraf tiga, empat, dan lima kecewa akibat antar bersaudara menggunjingkan. Perasaanku saat membaca paragraf enam, tujuh, dan delapan tegang saat melihat amarahnya memuncak. Saat membaca paragraf sembilan dan sepuluh aku merasa senang karena ayahnya berhasil di operasi dan mereka juga saling memaafkan.
Menurutku tokoh aku adalah laki-laki. Sebab pada paragraf kedua, ia menyebut melakukan majn game dan hendak bertengkar dengan saudaranya yang lain. Selain itu, di paragraf kelima, ia mengatakan bahwa dirinya seumuran dengan Edo dan mereka tidak pernah cocok. Menurutku, hobi dan sifat itu terdapat pada laki-laki.
Kalimat tersebut berarti bahwa dalam keadaan sunyi, suara-suara yang muncul menjadi lebih jelas dan terfokus. Suasana tenang memungkinkan pendengar untuk merasakan setiap nuansa bunyi dengan lebih mendalam. Keheningan menciptakan ruang bagi suara untuk berbicara dan bersonasi. Oleh karena itu, bunyi menjadi lebih berarti dan menyentuh dalam konteks keheningan.
Pada awal cerita itu bermulai, aku belum tahu dimana latar belakangnya. Aku menyadari bahwa cerita di rumah sakit pada saat paragraf sembilan. Pada paragraf itu terdapat dialog yang menunjukkan tentang operasi. Operasi dan ruang pemulihan sudah pasti merujuk pada dokter dan rumah sakit. Hal ini menunjukkan bahwa latar cerita berada di rumah sakit.
Menurutku perasaan tokoh aku pasrah. Ia sadar mereka itu saudaranya. Seandainya tokoh aku melawan mereka pasti hubungan mereka akan terpecah belah. Tidak hanya hubungan mereka mungkin hubungan keluarganya juga.
Bahar kesal tokoh aku tidak bergabung bersama mereka. Tokoh aku hanya membaca buku. Bahar mulai menggunjingkan tokoh aku akan hal itu. Seharusnya Bahar tidak merasa terganggu karena membaca buku keinginan tokoh aku.