Mohon tunggu...
radar mahasiswa
radar mahasiswa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Memberi wawasan terhadap Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNIVET BANTARA Sukoharjo dengan tema yang jarang diangkat oleh media lain sebelumnya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membaca Kondisi Geopolitik Menjelang Pemilu

14 Desember 2023   17:24 Diperbarui: 18 Desember 2023   10:33 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sukoharjo -- Bersamaan dengan tahun politik 2024 ini, kondisi gepolitik di setiap daerah pastinya terjadi perubahan dan pergeseran. Haal tersebut taklepas dari efek pemilu serentak 2024, seperti yang berlangsung pada pemilu 2009 dan 2014 yang lalu, kondisi geo politik menjadi gonjang ganjing ketika mendekati pemilihan presiden. Akan tetapi ditahun ini kondisi tersebut sedikit teredam karena adanya 3 calon presiden yang akan bertanding dipertarungan pemilu tahun 2024 mendatang.

            Sebelum itu, mari kita mengenal apa itu geo  politik. Menurut KBBI, geopolitik adalah ilmu tentang faktor geografi terhadap ketatanegaraan. Kondisi geopolitik dapat berubah-ubah sesuai kondisi yang terjadi dilapangan, seperti yang sedang kita rasakan sekarang, setiap daerah memiliki suasana politik yang berbeda beda dengan kekuatan yang beragam pula.

            Seperti yang dijelaskan diatas, gairah pemilihan umum juga terasa gingga ketatanegaraan di Indonesia, bahkan dampaknya hingga pelosok daerah. Kondisi tersebut disebabkan para petinggi partai yang berlomba-lomba mencari simpati masyarakat, salah satu cara yang dilakukan yaitu dengan mempercepat atau menumpuk pembangunan di akhir periode agar masyarakat menilai Parpol atau pemerintah yang diusung terkesan melakukan tugasnya dengan baik.

            Perbedan pilihan takjarang juga membuat gesekan-gesekan dimasyarakat. Di Soloraya sendiri yang biasanya didominasi oleh salah satu parpol, kini pun mulai terusik karena kurangya kepercayaan masyarakat terhadap kinerjanya. Salahsatu cara untuk menangkal atau melawannya yaitu parpol yang mendominasi mulai merusak atau menurunkan berbagai alat kampanye, agar menuai kesan penolakan dari masyarakat untuk parpol pendatang tersebut.

            Hal itu yang nantinya dapat menuai perselisihan antar pendukung parpol, pasalnya banyak orang orang yang terlalu fanatik terhadap partai politik. Sehingga Siapapun dan apapun yang mereka kerjakan baik buruk kinerja mereka, masih saja mendapatkan dominasi suara dari masyarakat. Sikap antipati ini lah yang harus mulai dierbaiki oleh masyarakat, masyarakat harus mulai melek terhadap kinerja wakil-wakil rakyat yang telah mereka pilih. Dengan mudahnya memngakses informasi, masyarakat harusnya dengan mudah dapat mencari informasi informasi tentang kinerja mereka dari media satu dengan media lainnya.

           

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun