Mohon tunggu...
latif Safruddin
latif Safruddin Mohon Tunggu... -

Suka untuk belajar pada masyarakat, dalam hal kehidupan serta apa saja untuk menjadikan semangat dalam meraih mimpi kehidupan yang indah dan bahagia...karena materi, kekeuasaan, harta, istri, anak, keluarga tidak bisa memberi semua kebahagia yang bermakna seperti masyarakat...ilove you,,,kaum miskin

Selanjutnya

Tutup

Politik

Konflik TIM, Siapa yang Dirugikan, Kaum Miskin!

27 April 2011   03:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:21 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah mendengar dan mengikuti perkembangan pasca kontrak kerja para personil PNPM MP yang berakhir dan diperbarui bulan April ini, maka semua korkot di masing-masing kota mengumumkan beberapa komposisi yang diubah. Diantaranya yang dulu Faskel CD diganti Faskel Ekonomi dan sebaliknya, yang dulu Faskel Teknik jadi Faskel CD, yang dulu Askot sekarang jadi Korkot, bahkan adapula yang dulu Askot jadi Faskel atau SF, dan ada juga yang pindah tugas ke kota lain. Ini semua merupakan kebijakan dan berharap mampu bekerja sebaik mungkin dan semaksimal mungkin untuk mengawal PNPM membangun masyarakat sejahtera.

Dan yang merasa kurang nyaman dengan kondisi kerja maka ada yang memilih mengundurkan diri, ini semua adalah konsekuwensi tanpa ada sebuah paksaan. Namun yang terpenting kita harus bisa melakukan yang terbaik untuk masyarakat bersama PNPM. Untuk tujuan inilah maka semua personil harus menjadi satu secara tim, karena yang diinginkan adalah sama yaitu rasa nyaman, senang, indah. Dan kekompakan ini bisa terjadi jika bertugas dengan orang pilihan mereka sendiri, kekurangan adalah keistemewaan yang mampu menjadikan tim lebih komplit, bukan malah menjadi sebaliknya.

Seiring dengan kemajuan teknologi, kompetisi global, dan ketahanan ekonomi dalam masyarakat yang kompleks, banyak jabatan menuntut adanya kolaborasi lintas keahlian. Artinya pikiran orang banyak akan lebih baik ketimbang pikiran satu orang saja. Membangun sebuah tim adalah suatu proses memilih, mengembangkan, memberikan kemudahan, dan melatih sebuah kelompok kerja agar berhasil mencapai tujuan bersama. Di dalamnya mencakup memotivasi anggota-anggota agar merasa bangga dalam melaksanakan tugas kelompoknya. Pembangun tim (team builder) harus mampu memenuhi tuntutan tugas (kualitas hasil, tepat waktu, dsb.) dan memenuhi kebutuhan anggota-anggota kelompok (adil, tidak konflik, dsb.)

Melalui kerjasama dan saling berbagi pengetahuan serta ketrampilan, sebuah tim seringkali mampu menyelesaikan tugas secara efektif. Bentuk tim yang dianggap paling maju dan paling cocok untuk PNPM adalah “self-directed”, karenanya tim semacam ini kurang memerlukan pengawasan, dan memiliki otoritas penuh dalam penyelesaian tugas-tugasnya. Agar tim bisa bekerja secara efektif dalam mengembangkan motivasi, kedekatan, dan produktivitas, banyak organisasi yang memandang pembangunan tim merupakan salah satu aspek dari pengembangan organisasi.

Tim dibangun dengan tujuan untuk membantu kelompok fungsional menjadi lebih efektif. Karena rasa individualisme dan persaingan atar pribadi relatif tajam dalam organisasi, maka tidak semua kelompok kerja dapat dikategorikan ke dalam suatu tim. Lima atau enam orang yang sedang menyelesaikan suatu proyek belum menjamin bahwa mereka bisa bekerjasama dalam mencapai tujuan. Secara spesifik, membangun sebuah tim artinya harus mengembangkan semangat, saling percaya, kedekatan, komunikasi, dan produktivitas.


  • Semangat : Muncul karena masing-masing anggota percaya bahwa mereka memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas. Makin tinggi tingkat kepercayaan mereka atas kemampuannya, makin besar pula motivasi mereka untuk menyelesaikan tugas dengan baik
  • Saling percaya : Rasa saling percaya antar sesama anggota merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki oleh setiap anggota tim, agar tim mampu bekerja secara efektif.
  • Kedekatan : Kedekatan antar anggota merupakan perasaan yang mampu menyatukan anggota secara sukarela. Suatu kelompok yang kohesif adalah kelompok yang dimiliki oleh setiap anggotanya. Mereka mempunyai tingkat loyalitas yang tinggi terhadap kelompoknya. Umumnya kelompok yang kohesif akan lebih produktif.
  • Komunikasi : Agar tim bisa berfungsi dengan baik, semua anggota harus mempunyai kemampuan untuk mengembangkan hubungan antar pribadi secara baik, bicara secara terbuka satu sama lain, memecahkan konflik yang ada, dan secara bersama menghadapi masalah.
  • Produktivitas : Tim seyogianya dapat menyelesaikan tugas yang tidak mungkin dilaksanakan perorangan. Melalui saling berbagi sumber daya, ketrampilan, pengetahuan, kepemimpinan, maka tim berpotensi sangat lebih efektif daripada perorangan.

Sehubungan dengan beberapa hal diatas, tentunya bisa kita aplikasikan dalam melaksanakan pendampingan BKM dan masyarakat dengan tujuan atau goal settingnya membangun kekuatan bersama dalam penanggulangan kemiskinan negara di daerah masing-masing. Maka semangat tim inilah yang harus kita tanamkan, jika tidak ada maka hancurlah program yang sudah dirancang sedemikian rupa tersebut. Jadi sikap semangat, saling percaya, kedekatan, komunikasi, dan produktivitas harus melekat di antara tim. Dan hal penting yang belum tersentuh adalah kejujuran, karena jika hal tersebut tidak kita lakukan maka kita akan selalu dicemooh oleh BKM/Masyarakat dan para relawan lainnya karena kita tidak jujur dalam melalakukan pendampingan, serta sia-sia saja kita menjadi pendamping mereka.

Tanpa konflik maka unsur di dalam tim tidak akan tercapai. Konflik kalau dikelola secara positif maka akan berdampak baik pula, namun jika konflik menjadikan tim saling tidak percaya dan tidak sejalan, bahkan ditumpangi kepentingan individu untuk meraih sesuatu yang bukan tujuan didalam misi, maka tunggu saja kehancurannya. Lalu siapa yang diuntungkan dari konflik yang terjadi? Konflik kalau di definisikan sebagai masalah negatif maka kegiatan kita tidak akan semakin maju dan kekritisan kita hanya sekedar onani pikiran yang hasilnya tanpa memuaskan kedua belah pihak. Apapun konflik itu yang terpenting adalah masyarakat tetap yang harus selalu diuntungkan, bukan atasan kita, bukan teman kita, karena semua untuk rakyat. Semoga!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun