Mohon tunggu...
Latif Nur Janah
Latif Nur Janah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis dan membaca

Banyak makan, banyak tidur

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Haji Barus

22 April 2020   11:02 Diperbarui: 22 April 2020   11:11 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dua hari yang lalu, istriku menangis membaca surat dari perusahaanku. Ada pengurangan beberapa karyawan karena pandemi yang terjadi saat ini. Aku salah satunya. Tentu saja aku mengerti kegelisahannya. Kami harus bertahan dengan keuangan yang pas-pasan. Jatah THR yang telah kualokasikan untuk membayar utang bank, telah raib sebelum terwujud.

Dua jam yang lalu, aku menelepon Bapak. Kukatakan padanya aku tak akan pulang karena aturan yang telah ditetapkan.

"Pak," kataku terbata.

"Ya,"

Aku hendak mengatakan sesuatu, namun kalimatku seperti tertahan di tenggorokan.

"Ayo, ngomong saja, Mas. Bapak pasti maklum."

Dengung telepon masih terdengar.

"Pak,"

"Ya, ada apa?"

"Uang yang aku kirimkan, boleh kupinjam dulu? Kami sedang kesulitan di sini, aku harap Bapak bisa memaklumi."

"Ya," suara Bapak lirih terdengar. Kututup telepon dengan mata sembap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun