Mohon tunggu...
Latif fika
Latif fika Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Blogger di www.latifika.com dan Kompasiana | Content creator

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Tahun 2021: Ketika Emas Tak Lagi Cuan (?) (2)

10 Desember 2021   16:16 Diperbarui: 10 Desember 2021   16:19 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Ketika itu yang ada di pikiran saya bukan untuk mendapatkan untung atau mengamankan tabungan yang ala kadarnya, melainkan karena saya kepikiran hadist Rasulullah tentang keadaan akhir zaman.

“Akan datang kepada manusia, suatu masa yang mana tidak bermanfaat di masa itu kecuali Dinar dan Dirham.”  (HR. Ahmad)

Di luar pembahasan soal tingkatan hadist-nya, saya percaya bahwa dinar (emas) dan (perak) sangat berharga dan tidak terbatas waktu. Nilainya yang stabil membuat dia digelari "safe haven". Dijuluki safe haven karena jika dunia dalam keadaan huru-hara para investor selalu memburu emas untuk menjaga asetnya. Tapi, sebaliknya jika dunia dalam keadaan aman, investor akan lebih memilih saham atau bitcoin atau apa saja yang lebih menguntungkan menurut mereka tentu saja. Kapitalis, jadi "maklum" saja. 

Jadi, intinya

Jadi intinya tidak ada kerugian dalam menyimpan emas karena nilainya stabil sampai kapanpun. Hanya saja karena kita tinggal di dunia yang memakai uang kertas, jadi untuk memiliki tabungan emas harus tetap ada strateginya agar tidak buntung. Dan jangan lupa untuk mengeluarkan zakat jika sudah sampai nisab-nya ya. Agar harta jadi berkah dan tidak berbalik jadi fitnah. Sudah hitung emas di rumah? Apakah sudah wajib zakat atau belum? Hitung-hitungannya pernah saya tulis di artikel pribadi saya di sini.

"Saya pernah berada di antara kaum Quraisy. Kemudian Abu Dzar lewat dan berkata, ‘Sampaikanlah berita gembira pada orang-orang yang menyimpan hartanya (tidak mau membayar zakat) bahwa punggung mereka akan ditusuk hingga tembus lambungnya, dan tengkuk mereka ditusuk hingga tembus keningnya’" (HR. Bukhari)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun