Childfree beberapa waktu lalu kembali mencuat karena terbahaskan lagi oleh sese-selebgram di story-nya. Saya menulis "terbahaskan" karena memang dibahaskan secara tidak sengaja oleh sebab dia hanya menjawab pertanyaan follower-nya di story dan bukan ujug-ujug kampanye soal childfree. CMIIW.
Tahun lalu, isu ini juga sempat mengemuka namun tidak sampai memanas. Tahun ini agak sedikit berbeda.Â
Seperti halnya isu yang berkembang bak bola salju, semakin dibahas semakin banyak yang melempar opini, berbagai pihak pun turut mengutarakan pendapatnya. Dari yang pro hingga yang kontra.Â
Yang dulu hanya dibahas sebatas para influencer, sekarang bahkan akun pengajian pun ikut bersuara. Ya, mau tidak mau karena untuk meng-counter pemikiran yang sudah pasti bersebrangan dengan mereka.
Termasuk teman-teman blogger. Tentu saja juga dengan tanggapan beragam, ada yang pro, kontra dan netral.
Saya?Â
Saya sendiri memilih tidak ingin membahasnya karena saya tahu ini sangat complicated dan sensitif. Walaupun saya tidak ingin berpendapat, tapi sebagai makhluk yang dikaruniai akal pikiran oleh Allah SWT, tentu saja mau tidak mau ini akan terpikirkan oleh saya.
Tidak. Saya tidak ingin menyuarakanya demi eksistensi diri. Saya hanya ingin membahasnya dengan perspektif yang berbeda.
Adalah novel Tere Liye berjudul Tentang Kamu yang membuat saya melihat childfree dengan sudut pandang yang unik. Sebenarnya novel itu sendiri tidak secara gamblang menggambarkan childfree.Â
Novel itu juga sama sekali tidak sedang mengemban misi pro-childfree. Sri Ningsih, si tokoh utamanya menjadi orangtua dengan childfree yang tidak sengaja.Â