Oleh: Latifatul Muasyaroh
Mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, INISNU Temanggung
Kehidupan manusia berjalan secara dinamis. Setiap perkembangan kehidupannya, seorang individu dituntut untuk menguasai kemampuan berperilaku yang menjadi khas bahwa ia berhasil dan normal. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak akan pernah lepas dari kehidupan lingkungannya. Sehingga manusia selalu dituntut untuk terus berkembang, dengan tujuan untuk mempertahankan kehidupannya. Serta untuk mencapai aktualisasi diri (pengembangan potensi yang tertinggi). Apa sajakah tugas-tugas dari setiap fase dalam kehidupan manusia? Dan apa yang dimaksud dengan tugas perkembangan itu? Serta bagaimana tantangan pada fase-fase tersebut.
Tugas perkembangan ialah tugas atau kewajiban pada periode tertentu dalam kehidupan setiap individu, apabila berhasil mereka akan bahagia, sedangkan gagal akan kecewa serta sulit mengalami perkembangan pada kehidupan selanjutnya (Havighrust). Sedangkan Hurlock menyatakan bahwa tugas perkembangan adalah sebuah harapan sosial, dimana mampu menguasai keterampilan tertentu yang disetujui berbagai usia sepanjang rentang kehidupan.
Dalam kehidupannya, siklus tugas perkembangan manusia (peserta didik) terbagi dalam beberapa fase, diantaranya: fase pertama, pada masa bayi dan kanak-kanak (0-6 tahun). Pada masa ini mereka belajar berjalan, belajar makan-makan padat, belajar berbicara, belajar mengenal perbedaan jenis kelamin, dan belajar membedakan hal baik dan buruk. Pada masa ini penting sekali dalam perkembangan motoriknya. Untuk bermain, beraktivitas dan keterampilan penguasaan alat tubuh. Fase kedua, pada masa kanak-kanak akhir (6-12 tahun). Mereka belajar bergaul dengan teman sebaya, kemudian belajar keterampilan fisik, belajar peran, belajar keterampilan dasar (menulis, membaca, menghitung) dan pengembangan konsep sehari-hari.
Fase ketiga, pada masa remaja (13-18 tahun). Pada masa ini mereka mencapai peran sosialnya, mencapai kemandirian emosional, hubungan lebih matang dengan teman sebaya, jaminan kemandirian ekonomi, serta mempersiapkan karir. Pada masa ini mereka membutuhkan dukungan dan pengarahan dari orang tua maupun guru untuk membangun sebuah kepercayaan. Fase keempat, masa dewasa awal. Mereka memilih pasangan hidup, membentuk keluarga, bekerja, mengasuh anak, dan menerima tanggung jawab. Fase kelima, masa dewasa akhir. Pada masa ini mereka membentuk dan memelihara standar kehidupan, tanggung jawab sebagai individu dewasa, pengembangan hobi dan waktu luang.
Pada siklus-siklus tugas perkembangan diatas. Banyak sekali tantangan dan masalah peserta didik. Terutama pada tahap sekolah dan remaja. Dalam menjalankan tugasnya mereka memiliki permasalahan mulai dari kurangnya motivasi, nakal, malu, sulit memahami dan sebagainya. Hal ini dipengaruhi beberapa hal diantaranya: kenormalan pertumbuhan dan perkembangan, kesehatan, pola asuh orang tua, lingkungan, dan sebagainya. Tantangan-tantangan inilah yang menjadi sebuah ancaman bagi keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan manusia (peserta didik). Sehingga, diperlukan sebuah tindakan, solusi, dan antisipasi terhadap hal-hal yang tidak didinginkan. Salah satunya memperhatikan dan mengawasi mereka pada setiap tahapannya.
Oleh karena itu, strategi yang perlu kita terapkan dalam mengatasi permasalahan diantaranya: memberikan dukungan sosial dan emosional terhadap peserta didik. Terutama pada tahapan remaja. Sehingga nantinya mereka akan mengalami dan menjalankan tugas perkembangannya dengan sejalan dan sesuai harapan. Karena sebuah kehidupan akan terus berjalan dan berubah seiring dengan perjalanan waktu. Inilah pentingnya untuk terus berusaha menjalankan tugas perkembangan pada tiap fase. Dengan harapan ketercapaian dalam keberhasilan kehidupan di tahap berikutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H