Sumber: https://www.womanindonesia.co.id/orang-dengan-gangguan-jiwa-rentan- terpapar-covid-19/
Oleh Latifatul Muasyaroh
Mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung
Depresi dan kecemasan merupakan gangguan kesehatan mental. Yang mana kedua hal tersebut sangat menganggu keseharian. Semangat yang menurun dan mengalami kekhawatiran terhadap segala sesuatu. Lalu, apa itu depresi dan kecemasan?
Depresi merupakan suatu kondisi seseorang yang cenderung menyalahkan diri sendiri karena pengaruh perasaan dan pikiran. Hal ini dikarenakan kecemasan berlebihan sehingga mampu merubah pola berpikir dan tindakan orang tersebut. Sedangkan kecemasan adalah gangguan kesehatan mental yang condong ke arah gelisah, gugup, dan perasaan khawatir.
Gejala-gejala gangguan mental sendiri diantaranya: perasaan cemas dan takut berlebihan dalam jangka waktu relatif lama dan menganggu aktivitas, perubahan pola kegiatan seperti tidur dan makan, emosi yang meletup dan tidak stabil, bahkan berakibat halusinasi. Lalu, bagaimanakah islam memandang hal tersebut?
Kesehatan Mental Dalam Pandangan Islam
Dalam islam, menjaga kesehatan mental atau jiwa merupakan suatu keharusan. Terbukti dengan ajarannya tentang kesehatan jiwa.
"orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai oleh Allah daripada orang mukmin yang lemah" (HR. Muslim).
Penggalan hadis tersebut, tentu dapat disimpulkan bahwasanya Allah lebih mencintai terhadap orang yang tidak mudah putus asa. Bahwasanya setiap masalah ada solusinya. Ketenangan jiwa datangnya dari usaha. Lantas, untuk meraih kondisi ketenangan jiwa diperlukan tindakan terutama dari segi spiritual. Bagaimanakah usaha-usaha tersebut?