Mohon tunggu...
Latifatul Laili
Latifatul Laili Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar Sekolah

Pelajar di SMAN 3 Kota Mojokerto

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Terseretnya beberapa siswa SMPN 7 Kota Mojokerto, saat melakukan Study Tour di Pantai Drini, Yogyakarta

30 Januari 2025   14:04 Diperbarui: 30 Januari 2025   14:04 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peristiwa tragis terjadi pada 28 Januari 2025 di Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta, saat 13 siswa SMPN 7 Mojokerto terseret ombak. Pada awalnya, mereka ingin bersenang-senang, akan tetapi hal yang seharusnya membuat bahagia malah berbalik membuat luka. Dari insiden ini, sembilan siswa berhasil selamat, tiga ditemukan meninggal dunia, dan satu masih dalam pencarian. Kejadian ini kembali mengingatkan kita akan pentingnya keselamatan dalam kegiatan study tour, terutama di destinasi wisata alam yang memiliki potensi bahaya.

Kecelakaan ini menunjukkan bahwa masih ada kelalaian dalam penerapan standar keamanan bagi wisatawan. Meskipun petugas SAR Linmas telah memberikan himbauan untuk tidak bermain air terlalu ke tengah, nyatanya tragedi tetap terjadi. Adanya hal ini, menjadi peringatan bagi kita bahwa kita perlu berhati-hati di mana pun. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar di masyarakat, mengenai kesiapan sekolah dan pengelola wisata dalam memastikan keselamatan peserta study tour.

(Sumber : X @radar_mojokerto)
(Sumber : X @radar_mojokerto)

Perlu dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur keselamatan dalam kegiatan wisata pendidikan. Sekolah, penyelenggara tour, serta pihak pengelola wisata harus memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam memastikan keamanan siswa. Tanpa tindak lanjut yang serius, peristiwa serupa bisa kembali terjadi dan menelan lebih banyak korban. Pemerintah daerah dan pihak terkait juga perlu turun tangan dengan menetapkan regulasi yang lebih ketat terkait keselamatan wisata, terutama bagi kelompok pelajar yang melakukan study tour.

Berlibur ke alam memang merupakan ide yang bagus, akan tetapi perlu diketahui bahwa alam juga dapat berbahaya di situasi tertentu. Pantai selatan Jawa dikenal memiliki ombak yang kuat dan arus balik (rip current) yang berbahaya. Hanya saja, tidak semua orang memahami bahaya ini, termasuk para siswa yang bermain di jalur kapal tempat arus laut lebih kuat. Kurangnya kesadaran ini menjadi salah satu faktor utama terjadinya kecelakaan.

Jika ingin melakukan pembelajaran di luar ruangan, maka perlu pengawasan yang ketat dari pihak sekolah. Dalam kegiatan study tour, pengawasan dari pihak sekolah sangat penting untuk memastikan keselamatan siswa. Namun, dalam kasus ini, tampaknya ada kelalaian dalam pengawasan, mengingat siswa dibiarkan bermain di area yang berbahaya. Jika pengawasan lebih ketat, kemungkinan besar kecelakaan ini bisa dicegah.

Setiap sekolah yang mengadakan study tour seharusnya memiliki standar keselamatan yang jelas. Seperti penyusunan prosedur darurat dan penugasan pendamping yang memiliki pemahaman tentang keselamatan wisata alam. Tanpa adanya regulasi yang ketat, kegiatan study tour bisa menjadi ancaman bagi keselamatan siswa. Selain itu, pihak sekolah juga harus memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan pengarahan yang memadai sebelum keberangkatan, termasuk mengenali potensi bahaya di lokasi tujuan.

Pihak yang mengelola destinasi wisata, pengelola Pantai Drini juga memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan keamanan pengunjung. Para petugas seharusnya memberi arahan wilayah mana saja yang diperbolehkan bermain air. Para guru yang ditugaskan untuk mendampingi para siswa juga seharusnya perlu mengawasi siswanya. Selain memberikan himbauan, alangkah baiknya diadakan tindakan yang lebih tegas seperti pemasangan pagar pembatas atau larangan keras bermain di area berbahaya mungkin bisa mencegah kejadian ini.

Pentingnya latihan tanggap darurat untuk para siswa sebelum melakukan pembelajaran di luar ruangan. Selain edukasi tentang bahaya alam, latihan tanggap darurat juga penting untuk diberikan kepada siswa sejak dini. Alangkah baiknya, para guru diikutsertakan dalam pelatihan tanggap darurat. Dengan adanya simulasi penyelamatan, siswa bisa lebih siap menghadapi situasi darurat, seperti bagaimana cara bertahan jika terseret arus.

Terganggunya psikis para korban serta keluarganya. Sembilan siswa yang selamat mengalami syok ringan dan lemas akibat terlalu banyak minum air laut. Hal tersebut menimbulkan dampak psikologis dari kejadian ini bisa jauh lebih besar, termasuk trauma yang berkepanjangan. Oleh karena itu, selain perawatan fisik, pendampingan psikologis juga diperlukan agar mereka bisa pulih secara mental.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun