Penyakit menular masih menjadi masalah yang cukup besar di Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan kebersihan diri. Salah satu penyakit yang masih mempunyai angka kejadian tinggi adalah infeksi cacing yang ditularkan melalui tanah. Saat ini sudah umum terjadi penyakit soil transmitted helminths di kalangan masyarakat umum terutama di kalangan anak anak usia sekolah. Penyakit yang sering dikira penyakit cacingan ini biasanya terjadi pada lingkungan dengan sanitasi yang buruk yang ditularkan melalui tanah yang diketahui prevalensinya yaitu antara 45 % sampai 65%. Menurut mardiana et.al mengatakan bahwa ascaris lumbricoides dan trichuris trichiura termasuk dua jenis parasit the soil transmitted helminths yang umum terjadi di sekitar masyarakat terutama kota besar contohnya Jakarta. The soil transmitted helminths ini memiliki gejala-gejala yang biasanya terjadi yaitu memiliki badan yang kurus, pertumbuhan terganggu, daya tahan tubuh yang rendah, mudah lemah, dan sering sakit sehingga dapat mempengaruhi konsentrasi belajar yang mengakibatkan prestasi belajar pada anak menurun.
Asal usul infeksi cacingan dapat ditelusuri kembali ke Mesir kuno, dengan artefak medis menunjukkan bahwa orang Mesir menyadari adanya infeksi cacingan dalam tubuh manusia ribuan tahun yang lalu. Pemahaman kita tentang infeksi parasit telah berkembang seiring berjalannya waktu, dan penelitian mikroskopis pada abad ke-19 memungkinkan kita mengidentifikasi parasit secara lebih rinci. Kemudian, pada abad ke-20, pengembangan obat antiparasit menjadi hal penting dalam upaya pemberantasan cacingan. Saat ini terdapat pendekatan komprehensif yang mencakup pencegahan, diagnosis, dan pengobatan yang lebih efektif. Pengobatan cacingan juga tergantung pada jenis cacing dan tempat infeksinya. Obat anthelmintik adalah sekelompok obat yang biasa digunakan untuk mengobati infeksi cacing gelang. Contohnya termasuk albendazole, mebendazol, praziquantel, dan ivermectin. Jumlah dan lamanya pengobatan tergantung pada jenis parasit dan tingkat keparahan infeksi. Kebersihan yang baik dan pencegahan infeksi juga penting dalam mengendalikan infeksi parasit.
Penyakit cacingan masih menjadi masalah kesehatan global pada saat ini. Terutama di daerah-daerah dengan sanitasi yang buruk, akses terbatas terhadap air bersih, dan kurangnya pemahaman tentang praktik kebersihan. Anak-anak adalah kelompok yang rentan terhadap infeksi cacing, dan penyakit ini dapat menyebabkan dampak serius terhadap pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan umum. Upaya terus dilakukan untuk meningkatkan pendidikan kesehatan, akses terhadap perawatan medis, dan sanitasi untuk mengurangi beban penyakit cacingan. penyakit cacingan tidak hanya memengaruhi manusia, tetapi juga hewan. Hewan peliharaan, seperti anjing dan kucing, dapat terinfeksi oleh cacing seperti cacing gelang dan cacing pita. Infeksi cacing juga umum pada hewan ternak, seperti sapi dan domba. Oleh karena itu, pengobatan dan pencegahan cacingan merupakan aspek penting dalam manajemen kesehatan hewan dan pertanian.
Penyakit cacingan adalah kondisi yang disebabkan oleh infeksi cacing parasit. Cacingan dapat mempengaruhi manusia dan hewan, dan berbagai jenis cacing dapat menjadi penyebab infeksi. Beberapa jenis penyakit cacingan yang umum terjadi pada manusia melibatkan cacing-cacing tertentu, seperti cacing gelang, cacing tambang, dan cacing cambuk. Penyakit cacingan dapat berdampak secara signifikan pada status gizi seseorang. Infeksi cacingan, terutama pada anak-anak, dapat menyebabkan berbagai masalah gizi dan pertumbuhan yang mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Infeksi cacingan biasanya terjadi melalui paparan manusia atau hewan terhadap telur cacing atau larva dalam lingkungan yang terkontaminasi, seperti tanah, air, atau makanan yang terkontaminasi.
Penyakit cacingan yang berhubungan dengan status gizi adalah Malabsorpsi nutrisi: beberapa jenis parasit, seperti cacing cambuk dan cacing gelang, dapat menyebabkan penurunan penyerapan nutrisi di usus, terutama pada anak-anak. Jika hal ini terjadi, nutrisi yang di konsumsi dari makanan yang di makan tidak terserap dengan baik. Gangguan metabolisme zat besi: Infeksi cacing dapat menyebabkan anemia, terutama jika terinfeksi cacing tambang yang memakan darah manusia. Anemia dapat menyebabkan kekurangan zat besi, yang dapat menyebabkan gangguan transportasi oksigen ke seluruh tubuh. Manfaat aktivitas metabolisme: Orang yang terinfeksi cacingan mungkin mengalami kelebihan metabolisme saat tubuhnya mencoba melawan infeksi. Hal ini dapat meningkatkan kebutuhan nutrisi, terutama protein dan energi. Kekurangan nutrisi yang umum: Karena nematoda menggunakan sumber daya internal untuk bereproduksi, infeksi nematoda dapat menyebabkan hilangnya nutrisi secara signifikan. Akibatnya, orang yang terinfeksi nematoda bisa mengalami kekurangan protein, vitamin, dan mineral. Gangguan pertumbuhan pada anak: Infeksi parasit pada anak dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan kognitif yang kurang optimal. Kondisi ini sering terjadi bila infeksinya berlangsung lama dan tidak diobati.
Penyakit Cacing tidak memiliki "manfaat" atau aspek positif. Cacingan berbahaya bagi kesehatan manusia dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan perkembangan. Parasit dapat membahayakan tubuh manusia dengan menghilangkan nutrisi yang seharusnya diserap tubuh dan merusak organ dalam. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang cacingan, kita memerlukan hipotesis kebersihan. Hipotesis ini menunjukkan bahwa paparan beberapa infeksi parasit atau cacing pada manusia mungkin memiliki efek perlindungan terhadap perkembangan penyakit alergi dan autoimun. Gagasan di balik hipotesis ini adalah bahwa paparan infeksi parasit dapat mengaktifkan sistem kekebalan tubuh, mengurangi kecenderungan sistem kekebalan tubuh untuk bereaksi berlebihan terhadap alergen dan sel-sel tubuh sendiri. Namun, perlu dicatat bahwa gagasan ini masih diteliti dan diperdebatkan di kalangan ilmuwan, dan efek positif ini tidak berarti “manfaat” langsung dari cacing tersebut. Pendekatan terbaik untuk tetap sehat adalah dengan mencegah infeksi parasit dan parasit sambil memahami dengan tepat cara kerja sistem kekebalan dan berinteraksi dengan lingkungan.
Penyakit cacingan dapat memiliki dampak yang signifikan pada anak usia sekolah. Salah satu dampak utama nya adalah pertumbuhan dan perkembangan terhambat yang dimana Infeksi cacingan, terutama pada anak-anak, dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan normal. Hal ini dapat menyebabkan anak menjadi lebih pendek dan berat badannya lebih rendah dari anak sebaya yang tidak terinfeksi. Penyakit cacingan dapat menyebabkan sejumlah akibat yang merugikan pada kesehatan dan kesejahteraan individu yang terinfeksi. Salah satu akibat umum yang sering terjadi adalah gangguan kesehatan mental dan emosional. Hal ini disebabkan karena infeksi cacingan dapat mempengaruhi kesehatan mental dan emosional individu, menyebabkan stres dan kecemasan karena gejala yang mungkin menyakitkan atau memalukan.
Cara penanganan infeksi ini tidak harus menggunakan obat, tetapi dengan kita menjaga kebersihan dan menjaga pola makan itu sudah termasuk dari pencegahan. Adapun cara pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan membersihkan tangan. Hal ini sangat penting dilakukan karena dengan membersihkan tangan menggunakan air mengalir yang bersih serta menggunakan sabun pencuci tangan sangat berpengaruh mengurangi resiko Infeksi Soil Transmitted Helminths. Tangan merupakan sumber dari awal munculnya suatu penyakit. Pencegahan lainnya adalah melibatkan penggunaan obat antiparasit, praktik hidup bersih dan sehat, sanitasi yang baik, serta edukasi masyarakat. Program pemberian obat massal dan upaya untuk meningkatkan kebersihan lingkungan dapat membantu mengurangi beban penyakit cacingan pada tingkat populasi. Edukasi masyarakat dan keluarga juga memegang peran penting dalam mengurangi prevalensi penyakit cacingan dan meningkatkan kesejahteraan anak-anak di usia sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H