Berpuasa di bulan Ramadhan adalah kewajiban bagi setiap muslim. Puasa Ramadhan ini dilakukan selama sebulan penuh. Tentu, dengan waktu yang cukup lama, kita tidak mau puasa ini menjadi sia-sia. Sia-sia karena tidak meninggalkan larangan Allah selama berpuasa dan tidak melakukan perintah Allah selama berpuasa. Â
Pertama, agar ibadah puasa tidak sia-sia maka ibadah harus dengan ilmu. Mengapa berpuasa harus dengan ilmu? Karena islam itu dengan ilmu. Hendaknya orang-orang yang ber-islam mengetahui "untuk apa melakukan sesuatu?" dan "bagaimana cara melakukannya?". Jika tanpa ilmu, ibadah bisa salah. Perumpamannya, ada orang yang pergi ke apotek untuk membeli obat tapi tanpa resep dokter dan dia tidak tahu jenis obatnya dan jumlah dosisnya. Tentu, ini bisa menimbulkan bahaya bahkan bisa menimbulkan penyakit baru jika tidak ditangani dengan benar. Jika dalam kehidupan sehari-hari saja kita butuh ilmu, maka dalam beribadah kita jauh lebih butuh ilmu. Jika ibadah itu salah justru akan mendatangkan dosa bukan pahala. Oleh karena itu, penting untuk memahamkan diri kita "apa" yang sedang dikerjakan di bulan Ramadhan ini.
Kedua, meninggalkan perkataan dusta dan sia-sia. Rasulullah SAW bersabda "siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan mengamalkannya maka Allah tidak butuh ia meninggalkan makan dan minum karena puasa" (HR. Bukhari). Artinya Allah tidak peduli pada puasa kita. Padahal kita yang membutuhkan puasa, Allah tidak butuh puasa kita. Â Perumpamannya seperti seorang guru dan murid, ketika ujian guru mendapati murid tersebut mencontek maka betapapun tinggi nilai siswa tersebut tidak ber-arti dimata guru. Bukankah mencontek juga perbuatan dusta? Guru akan sangat kecewa. Guru tidak butuh murid, murid yang membutuhkan guru. Begitu pulalah dengan Allah, kita yang membutuhkan Allah, maka kita berpuasa untuk dekat dengan Allah. Itulah sebabnya kita harus berusaha menjauhi larangan Allah.
Semoga kita termasuk orang-orang yang berilmu dan jauh dari perkataan dusta dan sia-sia. Ayo berubah menjadi lebih baik, mulai dari diri sendiri, mulai dari saat ini. Mari kita jadikan Ramadhan ini menjadi Ramadhan terbaik.
Referensi: Ilahi, Rahmad. 2020. Jalan agar ibadah diterima. Jurnal waraqat. Vol V, No. 1 pp:118-133
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H