Mohon tunggu...
Latifah Rokhim
Latifah Rokhim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi jurusan Ekonomi Syariah, Universitas Alma Ata.

Seorang yang ingin disebut penulis, namun enggan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Money

Psikologi Marketing dalam Bisnis

19 November 2021   14:48 Diperbarui: 20 November 2021   09:23 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Apa Itu Psikologi Marketing?

Secara tidak langsung seringkali kita dipengaruhi psikologi marketing. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia, mental, emosi, pikiran dan lainnya. Marketing adalah usaha penjualan produk dengan memberikan solusi, promosi, hingga mengembangkan produk sesuai selera konsumen. Sedangkan psikologi marketing itu sendiri merupakan salah satu strategi pemasaran.

Lalu seberapa penting psikologi marketing dalam bisnis? Psikologi dan marketing memiliki keterkaitan yang sagat erat. Psikologi marketing adalah suatu strategi dalam Mempengaruhi emosi calon pelanggan hingga tindakan membuat keputusan akan suatu produk atau jasa yang ditawarkan.

Selain memahami produk, memahami pelanggan juga merupakan hal penting bagi pembisnis terutama dalam proses pemasaran. Sehingga jika pembisnis mengetahui penyebab konsumen berpikir dan bertindak akan suatu produk yang ditawarkan, maka ini dapat meningkatkan pemasaran hingga dapat membantu menciptakan identitas merek suatu produk.

Berkembangnya suatu bisnis sangat dipengaruhi oleh kepuasan pelanggan. Maka hal inilah yang menjadikan pentingnya strategi marketing dalam bisnis.

Penerapan Psikologi Marketing dalam Bisnis.

Salah satu penerapan psikologi marketing yaitu scarcity atau rasa takut kehilangan. Rasa takut ini merupakan emosi dasar yang ada pada manusia. Biasanya rasa takut terbesar yaitu saat atau akan merasa kehilangan. Penerapan scarcity dapat sangat menarik perhatian yang lebih besar karena dapat memunculkan rasa takut akan kehilangan sehingga memacu orang untuk membuat keputusan yang lebih cepat. Maka agar omset penjualan meningkat, dibuatlah produk yang seolah-olah langka.

Pada umumnya orang akan segera membuat pilihan yang lebih langka daripada pilihan yang selalu tersedia. Contohnya seperti produk-produk yang ditawarkan pada saat flas sale di suatu marketplace, produk yang ditawarakan dengan diskon yang sangat tinggi namun dengan kurun waktu yang sangat singkat.

Flas sale atau penjualan kilat ini biasanya memberikan diskon yang sangat tinggi, juga promosi yang lebih tinggi dari promosi biasa. Waktu dan juga jumlah produk yang sangat terbatas ini dapat sangat memacu calon pelanggan untuk membuat keputusan akan produk di tawarkan pada saat itu juga. Pembuatan keputusan yang sangat kilat ini dipicu oleh rasa rakut kehilangaan produk yang akan atau sedang ditawarkan.

Misalnya, produk tas yang ditawarkan saat flas sale. Tas ini memiliki harga normal Rp 30.000, saat flas sale menjadi hanya Rp 1.000, dan hanya terdapat sepuluh tas yang tersedia dalam waktu satu jam. Jika calon pelanggan melihat informasi flas sale ini sebelum dimulai, maka orang itu akan dengan suka rela menunggu agar tidak kehabisan dan jika menemukan saat itu juga maka hanya perlu hitungan detik untuk mengambil keputusan akan tas yang sedang ditawarkan tersebut. Biasanya produk akan habis sebelum target waktu yang disediakan.

Dari penjelasan di atas, dapat disadari betapa seringnya kita dipengaruhi psikologi marketing. Semoga tulisan ini dapat memberikan informasi bermanfaat hingga dapat memicu untuk mempelajari lebih dalam dan menerapkan trik pemasaran ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun