Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tanpamu Aku Bisa

12 Januari 2017   07:08 Diperbarui: 12 Januari 2017   07:34 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Note:

Terinspirasi dari catatan kasus beberapa anak korban orang tua pilih kasih.

**    

Gadis cantik 18 tahun itu menangis. Pria tampan berkemeja putih di sampingnya menyodorkan sehelai tissue. Lembut menepuk bahunya. Ruang praktik psikolog itu sempurna hening.

“Sudah tenang? Mau lanjut cerita lagi?” tanya pria tampan itu lembut.

“Iya, Albert. Aku lanjutkan.” Gadis bernama Yora itu menyeka sisa air matanya.

“Sangat tidak enak saat dibanding-bandingkan, apa lagi dengan saudara kembarku sendiri. Yori selalu dipandang lebih baik. Dia anak berprestasi, pintar, cantik, dan multitallent di mata keluarga. Sedangkan aku? Saat memenangkan Putri Praja Pariwisata saja mereka tak percaya. Giliran Yori yang terpilih jadi Mojang Kabupaten Bandung Barat mereka percaya dan langsung bercerita pada keluarga besar. Dimana adilnya semua itu, Albert? Terkadang aku lebih memilih jadi anak tunggal saja dari pada punya saudara kembar.”

Seketika Albert teringat Chelsea. Anak adopsinya. Putri tunggalnya yang cantik dan masih berusia 9 tahun. Sejauh ini, Chelsea bahagia menjadi anak tunggal. Meski tanpa seorang adik dan tanpa seorang ibu.

“Lho, memangnya kamu nggak sayang sama Yori?” tanya Albert kebingungan.

“Sayang kok...tapi aku kecewa sama ortu. Mereka tega banding-bandingin aku sama dia. Aku kan juga mau disayang, diperhatiin, dimanja...kayak si Yori itu.” Sahut Yora putus asa.

“Yora, semua orang tua menyayangi anaknya. Mereka memiliki alasan kuat untuk mengistimewakan satu anak dibanding anak lainnya. Coba kamu cari alasan kenapa orang tuamu lebih mengistimewakan Yori. Tapi kamu perlu tahu satu hal: orang tua telah berusaha bersikap adil, meski terkadang anak merasa orang tua kurang adil pada mereka.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun