Dear para penyelenggara event pageant,
Tolong buatlah event yang ramah untuk orang berkebutuhan khusus. Dengan berbagai penyesuaian, saya yakin event pemilihan duta bisa berlangsung secara inklusif, bisa diikuti orang normal dan special. Contohnya, aturan membuat video/reels atau tag people di foto instagram. Dapatkah Anda bayangkan sulitnya syarat ini dipenuhi orang berkebutuhan khusus? Misalnya, orang yang tak mampu melihat, dapatkah Anda bayangkan mereka membuat reels atau menandai orang di foto?
Aturan seperti itulah yang membikin hati kelompok minoritas dengan keadaan khusus. Dan jangan bayangkan bahwa semua orang berkebutuhan khusus mempunyai pendamping. Bukankah keadaan setiap orang berbeda? Bisa saja mereka mengerjakannya tanpa bantuan siapa pun.
Saya pernah bertemu mantan dokter yang kehilangan penglihatannya lalu ia berangkat sendirian ke PK LPDP tanpa didampingi siapa pun. Pernah pula ada kasus dimana kontestan pemilihan duta yang berkebutuhan khusus diberi soal gambar dalam tes pengetahuan. Bisakah Anda membayangkan mereka yang tak dapat melihat gambar disuruh menjawab soal gambar?
Pertanyaannya semacam ini logo apa, atau ini simbol apa? Saya yakin dengan beberapa penyesuaian, soal gambar itu bisa dimodifikasi sehingga mampu dijawab dan kontestan tersebut tidak kehilangan skor. Semoga kelak acara pemilihan duta akan lebih ramah untuk kelompok orang berkebutuhan khusus. Perlu ada pembaruan dan pendekatan progresif. Bila terus dilakukan dengan pendekatan tradisional, sulit bagi orang berkebutuhan khusus untuk terjun ke dunia pageant dan sejenisnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H